Panen Anggur Berbonus Ilmu di Simalungun
panen anggur berbonus ilmu di simalungun
Simalungun, MISTAR.ID
Kebun anggur seluas 5.600 meter persegi di Nagori Siatasan, Kecamatan Dolok Panribuan, Simalungun bisa jadi alternatif tempat persinggahan pelancong yang berlibur ke Danau Toba.
Setiap pengunjung yang datang akan diberi ilmu tentang bercocok tanam anggur. Jika sedang masa panen, bisa memetik sendiri dan menikmati segarnya buah anggur langsung dari tanamannya.
Seorang pengunjung, Yuni warga Pematang Siantar mengatakan, sengaja datang ke kebun anggur ‘Alvian Hijau’ karena rasa penasaran setelah mendengar cerita dari koleganya, sekaligus ingin menikmati sensasi memetik anggur secara langsung.
“Awalnya tahu (lokasi kebun anggur) dari teman. Ini beli bibit dua, diajari juga cara tanamnya,” kata Yuni kepada Mistar.id, Sabtu (13/1/24).
Baca juga: Harmoni Anggrek: Transformasi Ivan Munthe
Ia datang bersama keluarganya, selain membeli bibit anggur, Yuni juga membeli anggur jenis Everest dan Cerny Cristal untuk dibawa pulang.
Bagi masyarakat yang ingin berkunjung ke Kebun anggur Alvian Hijau, dapat melakukan perjalanan menggunakan kendaraan roda 2 dan 4 dengan waktu tempuh kurang lebih 30 menit dari Simpang Dua, Kecamatan Siantar Simarimbun.
Lokasi kebun anggur berjarak 700 meter dari Simpang Siatasan, dan 16 Kilometer dari Simpang dua. Hingga Januari 2024, terdapat 43 varietas anggur di kebun disebut. Setiap 1 Kg buah dibrandrol dengan harga Rp 100 ribu, harga yang sama untuk satu bibit yang dijamin tumbuh.
“Mulai penanaman tahun 2021 lalu,” kata Alvian (38) yang mengembangkan tumbuhan anggur di bumi Habonaron Do Bona.
“Di tempat ini pengunjung bisa sekedar berswafoto, belajar aneka jenis anggur, dan membeli bibit anggur. Jika beruntung atau pas berbuah, pengunjung bisa membelinya dengan harga Rp 100.000 per kilogram dengan sensasi petik sendiri,” katanya lagi sembari membungkus bibit untuk dikirim ke Kalimantan.
Cukup mudah menjangkau kebun buah seluas 14 rante ini, jalan masuknya berada di sebelah kanan dari arah Siantar menuju Parapat, tepatnya di Simpang HKBP Siatasan, jika sudah masuk simpang, pengunjung cukup mengikuti ruas jalan tanpa berbelok-belok.
Tidak perlu memacu gas ketika melewati jalur ini karena banyak rumah warga dan juga kondisi jalan yang kurang optimal. Setelah sedikit melewati sawah dan lahan pertanian warga, kebun ini sudah tampak berada di sebelah kanan.
Kata Alvian, ke-43 varietas anggur yang dibudidayakannya berasal dari Amerika, Ukraina, Italia, Turki dan Jepang.
“Saat ini kita sedang proses budidaya anggur Tamaki dari Jepang, kalau (rasa) muscat kalah masih, dan untuk minuman kebanyakan menggunakan buah Tamaki,” ungkap Alvian.
Ditambahkannya, lahan setengah hektar lebih itu merupakan milik saudaranya yang tinggal di Kota Siantar. (Indra/hm20)
PREVIOUS ARTICLE
Siapa yang Jadi Penerus Takhta Kerajaan Brunei?