Medan, MISTAR.ID
Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) 2024 menjadi kontestasi elektoral yang tak kalah sengit dibandingkan dengan wilayah lain di Indonesia. Tensinya hampir satu level dengan Jakarta. Hal ini tidak terlepas dari majunya menantu Jokowi yang juga Walikota Medan, Bobby Afif Nasution.
Saat ini, Bobby sudah mengantongi dukungan dari 6 parpol, yakni Gerindra, Golkar, PAN, Nasdem, PKB, dan Demokrat. Total kursi yang dimiliki oleh koalisi super gemuk ini lebih dari 60 kursi.
Sementara itu, lawan kuat Bobby Nasution kemungkinan besar adalah Edy Rahmayadi, sang petahana. Edy yang sudah mendaftar di beberapa partai ini juga kemungkinan akan diusung oleh PDIP selaku peraih kursi terbanyak kedua di Sumut, serta PKS yang memiliki 10 kursi. Total gabungan kursi kedua partai tersebut adalah 31 kursi.
Baca juga:Â PKB Jagokan Bobby Nasution di Pilgub Sumut
Pengamat politik, Boy Anugerah menyampaikan bahwa ada beberapa hal yang menarik dari Pilgub Sumut kali ini.
Pertama, pertarungan kemungkinan besar akan terjadi pada dua poros, yakni Edy head to head dengan Bobby. Keduanya sama-sama petahana dan memiliki modal politik yang sama besar untuk menang.
Kedua, PDIP pada Pilgub kali ini bisa dikatakan berada posisi dilematis dan perlu berfikir rasional tentang siapa kandidat yang akan diusung.
“Meskipun kandidasi oleh parpol sejauh ini berjalan dinamis, pertarungan Pilgub Sumut kemungkinan akan diikuti dua poros, yakni Edy Rahmayadi vis a vis Bobby Nasution. Alasannya sederhana, keduanya menjadi top of mind di Sumut,” sebutnya kepada Mistar.id, Jumat (5/7/24).
Baca juga:Â Jawaban Bobby dalam Rapat Paripurna Ranperda Pembangunan Jangka PanjangÂ
Keduanya punya banyak capaian di level masing-masing, dikenal luas oleh masyarakat, dan punya pola kepemimpinan yang otentik.
“Elektabilitas keduanya sulit ditandingi oleh yang lain. Dan yang perlu diingat, parpol selalu bergerak berdasarkan kalkulasi rasional, siapa yang paling berpeluang untuk menang,” tambahnya.
