Medan, MISTAR.ID
Menghadapi kompleksitas cuaca di Sumut sepanjang 2023, Balai Besar BMKG Wilayah I Medan memberikan paparan menyeluruh melibatkan berbagai fenomena, mulai dari El Nino hingga kondisi hidrometeorologis yang memengaruhi kehidupan sehari-hari.
Kepala Balai Besar BMKG Medan Wilayah 1, Hendro Nugroho mengatakan, meskipun El Nino dikenal dengan cuaca kering, pada Agustus-September 2023 Sumut mengalami tingkat curah hujan tertinggi, bertolak belakang dengan ekspektasi umum. Dimana, sebanyak 28 hari hujan turun dalam sebulan pada Agustus.
“Ini peristiwa langka yang terjadi selama kurun waktu dua dekade terakhir,” ujar Hendro, Kamis (4/1/24).
Hendro mengatakan, peringatan dini cuaca ekstrim BMKG Wilayah I mencapai tingkat verifikasi tinggi, dengan akurasi rata-rata 86,64%. Penggunaan grup WhatsApp sebagai media penyampaian informasi peringatan dini menjadi salah satu upaya yang ditempuh Balai Besar BMKG dalam memberikan informasi secara cepat dan akurat kepada masyarakat.
Baca Juga :Â BMKG Kembali Ingatkan Ancaman Efek El Nino dan IOD Bagi Indonesia
Selain itu, pencatatan hotspot menjadi fokus dalam memitigasi kebakaran hutan dan lahan. Data mencatat puncaknya pada Juni dengan 375 titik hotspot dengan tingkat kepercayaan sedang (30-80%) dan 7 titik tingkat kepercayaan tinggi (>80%).
BMKG juga aktif memberikan edukasi tentang mitigasi bencana, terutama gempa bumi, kepada siswa-siswa dari anak TK hingga Perguruan Tinggi. Dukungan BMKG juga melibatkan kegiatan internasional, seperti Aquabike dan F1H2O di Danau Toba, serta persiapan teknik modifikasi cuaca di Bandara Polonia untuk mendukung kegiatan F1.
“Dalam menghadapi dinamika alam yang tidak terduga kamimengajak masyarakat untuk tetap waspada dan memanfaatkan informasi cuaca terkini melalui berbagai saluran yang ada, termasuk situs resmi BMKG, aplikasi infoBMKG, dan kanal komunikasi resmi di media sosial,” jelas Hendro. (hutajulu/hm24)
