Tokyo, MISTAR.ID
Seorang mantan petinju Jepang, Iwao Hakamada, yang dihukum mati lebih dari 50 tahun yang lalu, akhirnya dibebaskan dari segala tuduhan oleh pengadilan, Kamis (26/9/24) kemarin.
Pengadilan Distrik Shizuoka memutuskan bahwa Hakamada (88), tidak bersalah dalam persidangan ulang yang telah dikabulkan sepuluh tahun lalu.
Dilansir, Jumat (27/9/24), Hakim Ketua Koshi Kunii menyatakan bahwa terdapat pemalsuan bukti dalam kasus ini dan Hakamada bukanlah pelakunya.
Hakamada adalah salah satu dari lima narapidana hukuman mati yang mendapatkan peninjauan kembali di Jepang pascaperang, dengan empat kasus sebelumnya juga berakhir dengan pembebasan.
Ratusan orang mengantre di depan gedung pengadilan untuk menyaksikan keputusan dalam salah satu kasus yang paling mencengkeram perhatian publik.
Baca Juga : Lansia di Jepang Cetak Rekor, 95 Ribu Warga Berusia 100 Tahun Lebih
Pada tahun 1968, Hakamada dijatuhi hukuman mati atas tuduhan membunuh seorang direktur perusahaan dan tiga anggota keluarganya. Meskipun awalnya ia menyangkal, Hakamada akhirnya mengaku setelah mengalami interogasi brutal oleh polisi.
Setelah proses banding yang panjang, pengadilan akhirnya menyetujui peninjauan ulang kasus Hakamada pada 2023, setelah banding kedua diajukan oleh saudara perempuannya, Hideko Hakamada.
Jepang tetap menjadi salah satu dari sedikit negara demokrasi yang masih menerapkan hukuman mati, dengan 107 narapidana menunggu eksekusi hingga Desember 2023. Metode eksekusi yang digunakan adalah hukuman gantung.
Di Indonesia, tren peningkatan kasus pidana mati juga dilaporkan, dengan 509 terpidana mati menunggu eksekusi, sebagian besar terkait kasus narkoba. ICJR mendesak pemerintah untuk memperbaiki mekanisme penilaian bagi terpidana mati dalam kerangka hukum baru. (mtr/hm24)
