14 C
New York
Monday, October 28, 2024

Indonesia Ingin Bergabung dengan BRICS

Kazan, MISTAR.ID

Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, mengumumkan bahwa Indonesia telah memulai proses untuk bergabung dengan kelompok BRICS. Pernyataan tersebut disampaikan dalam pertemuan KTT BRICS Plus di Kazan, Rusia, Kamis (24/10/24).

“Bergabungnya Indonesia ke BRICS merupakan pengejawantahan politik luar negeri bebas aktif. Bukan berarti kami berpihak pada kubu tertentu, melainkan berpartisipasi aktif di semua forum,” kata Sugiono, Jumat (26/10/24) seperti dikutip dari CNN.

Sugiono menekankan bahwa BRICS sebagai forum ekonomi negara berkembang dapat menjadi kekuatan untuk memajukan solidaritas dan kerja sama negara-negara Global South.

Menurutnya, prioritas BRICS seperti ketahanan pangan dan energi, pemberantasan kemiskinan, serta pengembangan sumber daya manusia sejalan dengan program kerja Kabinet Merah Putih.

Baca juga: Presiden Palestina Serukan Penghentian Serangan Israel di KTT BRICS

“Kami melihat BRICS sebagai kendaraan tepat untuk memperjuangkan kepentingan bersama negara berkembang,” ujarnya.

Selain mengikuti forum tersebut, Sugiono melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin, termasuk Menlu Rusia Sergey Lavrov, Sekjen PLO Palestina, serta pejabat dari China, India, Malaysia, dan Thailand. Ia juga menjalin komunikasi via telepon dengan Menlu Singapura dan Kamboja.

Sugiono memanfaatkan kesempatan ini untuk menyerukan gencatan senjata di Palestina dan Lebanon serta menegaskan pentingnya penegakan hukum internasional.

Baca juga: 5 Negara Masuk BRICS, Indonesia Masih Mempelajari Manfaatnya

“Indonesia tidak bisa berdiam diri ketika kekejaman terus terjadi tanpa pertanggungjawaban,” tegasnya, menekankan perlunya dukungan bagi pemulihan Gaza.

Staf kepresidenan Rusia, Yury Ushakov, mengumumkan bahwa sebanyak 13 negara, termasuk Indonesia, berpotensi menjadi partner BRICS.

Negara-negara tersebut antara lain Aljazair, Belarus, Bolivia, Kuba, Kazakhstan, Malaysia, Nigeria, Thailand, Turki, Uganda, Uzbekistan, dan Vietnam. Status partner ini akan dibahas lebih lanjut dalam KTT BRICS di Kazan, yang berlangsung pada 22-24 Oktober 2024.(cnn/hm25)

 

 

Related Articles

Latest Articles