10.7 C
New York
Wednesday, April 24, 2024

5 Negara Masuk BRICS, Indonesia Masih Mempelajari Manfaatnya

Jakarta, MISTAR.ID

Indonesia terus mempelajari rencana untuk bergabung dengan aliansi perdagangan BRICS. Salah satu pertimbangannya adalah apa manfaat yang akan diperoleh negara dari keanggotaan tersebut.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut, meskipun beberapa negara berkembang menyatakan keinginannya untuk bergabung dengan BRICS, Indonesia tidak akan terburu-buru mengambil keputusan.

“Kebijakan luar negeri kita selalu dipertimbangkan dengan matang. Tidak ada keputusan yang diambil begitu saja (tanpa pertimbangan yang matang). Oleh karena itu, untuk saat ini Indonesia masih mempelajari manfaat yang bisa diperoleh dengan bergabung dengan BRICS,” ujarnya, Jumat (5/1/24).

Marsudi menegaskan, pada prinsipnya Indonesia membuka peluang kerja sama dengan semua pihak sepanjang kerja sama tersebut saling menguntungkan.

Ia mengatakan, Indonesia juga memiliki hubungan baik dengan negara-negara anggota BRICS. Indonesia bahkan mencatatkan nilai perdagangan terbesar dengan salah satu anggota kelompok tersebut, yakni Tiongkok.

Baca juga: Arab Saudi Resmi Bergabung dengan Aliansi Dagang BRICS

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), total nilai perdagangan Indonesia dan Tiongkok selama periode Januari hingga Oktober 2023 mencapai US$104,84 miliar.

“Dengan demikian, meskipun kita belum bergabung dengan BRICS, namun hubungan kita dengan masing-masing negara (anggota) tetap terjaga dengan baik,” kata Marsudi.

Perlu diketahui, BRICS merupakan aliansi ekonomi yang beranggotakan lima negara berkembang, yaitu Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan.

Namun pada tanggal 1 Januari, Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab (UEA), Iran, dan Ethiopia bergabung dengan blok tersebut. Kini anggota BRICS menjadi 10.(antara/hm17)

Related Articles

Latest Articles