11.1 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Putin Tawarkan Kewarnegaraan Bagi Orang Asing yang Masuk Militer Rusia

Moskow, MISTAR.ID

Presiden Vladimir Putin mengeluarkan dekrit yang memungkinkan warga negara asing yang berperang untuk Rusia di Ukraina untuk memperoleh kewarganegaraan negara tersebut bagi diri mereka dan keluarganya.

Dalam perintah yang diterbitkan Kamis (4/1/24) itu disebutkan, bahwa orang yang telah menandatangani kontrak selama apa yang disebut oleh sebagai ‘Operasi Militer Khusus’ di Ukraina dapat mengajukan permohonan untuk mendapatkan paspor Rusia bagi diri mereka dan pasangan, anak-anak, maupun orang tua mereka.

Melansir Reuters, para pemohon harus menyediakan dokumen yang menunjukkan bahwa mereka telah mendaftar untuk setidaknya satu tahun.

Baca Juga: MA Israel Batalkan UU Kontroversial yang Disahkan PM Netanyahu

Bagi yang memenuhi persyaratan, termasuk orang-orang yang telah menandatangani kontrak dengan angkatan bersenjata reguler atau ‘formasi militer’ lainnya – deskripsi yang bisa berlaku untuk kelompok seperti tentara bayaran Wagner.

Langkah ini tampaknya ditujukan untuk menciptakan insentif tambahan bagi orang asing dengan pengalaman militer untuk mendaftar dan bergabung dengan barisan Rusia.

Moskow tidak mempublikasikan data tentang jumlah orang asing yang berperang di pihaknya di Ukraina.

Namun menurut Reuters, sejumlah warga Kuba telah mendaftar menjadi militer Rusia, dengan imbalan bonus setara lebih dari 100 kali gaji bulanan di negara mereka. Selain itu, ada tiga orang asal Afrika yang direkrut oleh Wagner, dua di antaranya tewas dalam operasi militer.

Sebuah laporan intelijen Amerika Serikat yang tidak diklasifikasikan menyebutkan, perang di Ukraina telah menelan korban 315.000 tentara tewas dan terluka di pihak Rusia. Jumlah itu hampir 90% dari personel yang dimiliki negara tersebut ketika konflik dimulai.

Rusia mengerahkan 300.000 pasukan tambahan pada September 2022 dalam mobilisasi pertamanya sejak Perang Dunia II.

Baca Juga: Awal 2024, Xi Jinping: Ekonomi Tiongkok Masih Kritis

Ada spekulasi yang berulang menyebutkan, bahwa Rusia bisa mengulangi langkah tidak populer itu, mungkin setelah pemilihan presiden berikutnya pada bulan Maret di mana Putin diharapkan meraih masa jabatan enam tahun yang baru.

Kremlin telah berulang kali mengatakan bahwa tidak diperlukan mobilisasi lebih lanjut, karena ratusan ribu pria menandatangani kontrak sukarela tahun lalu untuk menjadi prajurit profesional.

Baik Rusia maupun Ukraina tidak mengungkapkan sejauh mana kerugian mereka dalam perang selama 22 bulan itu.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy bulan lalu mengatakan, bahwa militerannya telah mengusulkan mobilisasi 450.000-500.000 orang lagi. Sementara, parlemen Ukraina mulai meninjau sebuah draf undang-undang kontroversial yang akan memperketat dan memperluas aturan mobilisasi, Kamis (4/1/24). (Mtr/hm22)

Related Articles

Latest Articles