27.4 C
New York
Friday, May 3, 2024

Manajemen Prakiraan Cuaca, Indonesia Bakal Mampu Mengatasi Iklim Ekstrem

Jakarta, MISTAR.ID

Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Firdaus Ali menyatakan bahwa Indonesia akan dapat mengeksplorasi, mempelajari, dan mengembangkan manajemen prakiraan cuaca untuk mengatasi iklim ekstrem pada World Water Forum (WWF) ke-10,

“Dalam forum tersebut kita dapat menggali lebih jauh, mempelajari, dan mengembangkan peran prakiraan cuaca untuk menghadapi iklim ekstrem,” ujarnya, Sabtu.

Pernyataan tersebut disampaikan Ali saat ditanya mengenai peran WWF dalam membantu Indonesia memitigasi dampak cuaca ekstrem terhadap ketahanan pangan dalam negeri.

Ia mencatat, cuaca dan iklim merupakan fenomena yang dapat diprediksi, berbeda dengan gempa bumi yang tidak dapat diprediksi kapan terjadinya dan seberapa kuat gempa tersebut.

Baca juga: BMKG Tegaskan Curah Hujan di Sumut Bukan Faktor Cuaca Buruk Dubai

Oleh karena itu, ia berharap kajian pengelolaan data dan pengembangan prakiraan cuaca dapat membantu Indonesia mengantisipasi iklim ekstrem dan memitigasi dampaknya di masyarakat.

Dalam rangka memberikan wadah bagi berbagai negara untuk bertukar pikiran, Indonesia mengusulkan pengembangan pusat keunggulan atau praktik terbaik ketahanan air dan iklim yang disebut Center of Excellence on Water and Climate Resilience (COE).

“Indonesia mempunyai sarana dan prasarana. Kita memerlukan kolaborasi internasional dan dukungan dari negara-negara donor,” ujarnya.

Sebelumnya, Staf Ahli Menteri Teknologi, Industri, dan Lingkungan Hidup PUPR Endra S. Atmawidjaja menyatakan Indonesia akan mengusulkan pembentukan COE pada WWF 2024 untuk menangani pengelolaan air akibat perubahan iklim.

Baca juga: KTT G20, Presiden RI Suarakan Perubahan Iklim dan Pelestarian Bumi

Ia kemudian menyoroti keberadaan Sabo Training Center di Kabupaten Sleman, Yogyakarta yang dapat menjadi bagian dari COE di masa depan.

Dengan dibangunnya Sabo Training Center, Atmawidjaja yakin Yogyakarta dapat mengakomodasi negara-negara Selatan untuk mempelajari pengelolaan air dan ketahanan iklim. (mtr/hm17)

Related Articles

Latest Articles