Mataram, MISTAR.ID
Korban pelecehan seksual yang dilakukan seorang pria disabilitas berinisial Iwas di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), dipastikan lebih dari satu orang. Korbannya pun bukan hanya mahasiswa tetapi ada anak-anak.
Rusdin Mardhatillah yang mendampingi para korban dari Koalisi Anti Kekerasan Seksual Nusa Tenggara Barat (NTB), menyebut sejauh ini korbanya ada enam orang terdiri dari tiga mahasiswa di Mataram dan tiga orang anak-anak.
Menurut Rusdin, korban dari pria yang tidak memiliki tangan tersebut telah memberikan keterangan kepada penyidik dan semuannya dituangkan dalam berita acara pemeriksaan (BAP) sebagai saksi. Saat ini terungkap bahwa ada korban persetubuhan dan satu orang korban pencabulan.
Baca juga:Remaja Difabel ini Dicabuli Petani Hingga Hamil
Dijelaskan, perkara ini secara perlahan mulai terbongkar atas keberanian MA membuat laporan ke Polda NTB pada 7 Oktober 2024. Setelah itu, kasus ini pun viral di media sosial dengan berbagai tanggapan. Salah satunya soal dugaan adanya korban lain.
Berdasar informasi tersebut, Rusdin, pihaknya selaku pendamping korban mendapatkan beberapa kontak yang berpotensi mengungkap keberadaan para korban lain dari kekerasan seksual yang dilakukan Iwas.
“Akhirnya muncul korban 2 dan korban 3 yang berani bersuara. Selanjutnya diperiksa sebagai saksi berdasarkan laporan polisi korban 1,” kata Rusdin pada Selasa (3/12/24).
Komisi Disabilitas Daerah (KDD) NTB NTB Joko Jumadi juga mengaku mendapatkan laporan mengenai keberadaan korban anak di bawah umur. Sejauh ini jumlahnya tiga orang. Bahkan diperkirakan akan bertambah seiring dengan munculnya keberanian para korban untuk bersuara.
Joko menjelaskan pendampingan KKD dalam kasus tersebut untuk membantu agar hak-hak tersangka IWAS dipenuhi dan dilindungi.(cnn/hm17)