Batu Bara, MISTAR.ID

Kasubbid Laboratorium Forensik Polda Sumut AKBP Debora melakukan uji lab terhadap sabu dan ekstasi sebelum dimusnahkan Polres Batu Bara, Rabu (5/2/25).

Setelah melakukan uji coba, diketahui ekstasi tersebut telah dimodifikasi. Sedangkan jenisnya adalah MDMA (Metilendioksimetamfetamina). MDMA merupakan narkotika golongan I berisi zat yang bersifat halusinogen dan stimulan.

“Jenis ini bisa membuat penggunanya merasakan luapan perasaan senang dan membuat perasaan jauh lebih intens, baik perasaan baik maupun buruk,” jelas Debora.

Dikatakan Debora lagi, jenis dan disain ekstasi selalu berubah-ubah. Ada saja desain baru setiap tahun yang efeknya mirip. Bahkan efeknya lebih kuat lagi dibandingkan dengan jenis dan disain sebelumnya.

“Kadang-kadang ada jenis ekstasi yang tidak tercover di undang-undang narkotika sehingga dicover dalam peraturan Menteri Kesehatan,” jelasnya.

"Ekstasi ini telah dimodifikasi sehingga menjadi baru dan berbeda dari ekstasi yang telah beredar sebelumnya. Bahkan ini jenis favorit," ungkapnya.

Selanjutnya Debora menguji sabu yang merupakan narkotika golongan I (Metamfetamina). Sabu ini merupakan jenis baru dan efeknya jauh lebih kuat dari jenis sabu lainnya.

“Saat diuji menggunakan larutan berwarna putih, sabu langsung berubah warna menjadi orange kecoklatan,” ungkap Debora.

Sedangkan jenis sabu sebelumnya setelah dicampur larutan akan berubah warna menjadi kuning.

"Sabu yang dibuat secara kimiawi ini dapat menyebabkan kerusakan sistem susunan syaraf. Sebagaimana diketahui kerusakan syaraf tidak dapat diregenerasikan," jelas Debora. (ebson/hm20)