Medan, MISTAR.ID
Penemuan mayat di Universitas Prima Indonesia (Unpri) Medan masih menjadi buah bibir hingga saat ini. Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan pun turut menyoroti hal tersebut.
Melalui keterangan tertulis, LBH Medan menyebut banyak kejanggalan dari penemuan mayat di Unpri tersebut. Sehingga, Polrestabes Medan diminta untuk mengusut tuntas mayat-mayat itu.
“LBH Medan menduga banyaknya kejanggalan terkait cadaver di Unpri. Pertama, diduga hingga saat ini baik dari pihak Polrestabes Medan maupun Unpri belum memberikan penjelasan secara komprehensif terkait asal usul cadaver tersebut,” kata Direktur LBH Medan, Irvan Saputra, Minggu (17/12/2023).
Semisal, lanjut Irvan, dari rumah sakit mana cadaver tersebut diperoleh dan bagaimana proses perolehannya. Sebagaimana diatur dalam Pasal 5 Peraturan Pemerintah RI No. 18 Tahun 1981 tentang Bedah Mayat Klinis dan Bedah Mayat Anatomis serta Alat atau Jaringan Tubuh Manusia.
Baca juga:Â Diduga Sebar Klarifikasi Hoax, 6 Mahasiswa UNPRI Dipolisikan
“Hal tersebut harus dilakukan pihak Unpri sebagai bentuk implementasi asas tanggung jawab sebagaimana diatur dalam Pasal 3 huruf b Undang-Undang (UU) No. 20 Tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran,” sambungnya.
Kejanggalan kedua, dipaparkan Irvan, tempat penemuan awal cadaver yaitu di lantai 9 yang disebut tempat parkiran atau tempat terbuka.
“Seharusnya, menurut Prof. Jurnalis Uddin (Ahli Anatomi dari Universitas YARSI) bahwa cadaver tidak bisa sembarang tempat. Keterangan tersebut sejalan dengan dr. Edi Suyanto (Dokter Spesialis Forensik RSUD Sutomo) yang mengatakan bahwa Fakultas Kedokteran harus menyimpan cadaver di ruang tertutup dan rapi serta tidak terjangkau siapa pun,” paparnya.
Dilanjutkan Irvan, siapa pun yang masuk ke tempat cadaver harus melalui prosedur yang ketat dan bukan ditaruh ditempat terbuka. Hal ini berkaitan dengan adab atau etika terhadap cadaver.
Baca juga:Â Perekam Box Biru Berisikan Cadaver di Kampus UNPRI Masih Misteri
“Kejanggalan ketiga, yaitu adanya keterangan kontradiktif antara mahasiswa yang melakukan klarifikasi terkait video awal yang beredar dengan pihak Unpri,” ujarnya.
Diketahui, para mahasiswa tersebut mengatakan kalau objek yang ada di dalam video tersebut bukanlah mayat, melainkan manekin atau boneka.
