20.9 C
New York
Thursday, June 27, 2024

Dunia Musik Sekarang, Semua Musisi Punya Kesempatan

Medan, MISTAR.ID

Di dunia musik, terdapat perbedaan yang signifikan antara zaman dulu dan sekarang.

Dulu, musisi daerah sangat sulit bisa menembus pasar nasional. Berbeda dengan sekarang, para musisi tidak lagi dibedakan antara daerah atau nasional. Berkat teknologi, semua punya kesempatan yang sama.

“Sekarang gak ada lagi istilah musisi lokal, musisi nasional. Siapa saja punya kesempatan. Tinggal bagaimana memanfaatkan ‘alat’ yang sudah tersedia,” ujar musisi sekaligus manajer artis, Ilham, melalui sambungan telepon seluler, pada Rabu (19/6/24).

Baca juga:Heboh! Musisi Amerika Serikat Alan Walker Kunjungi SMA Al Azhar Medan

Kemajuan teknologi mempengaruhi semua aspek. Mulai dari penciptaan, produksi, hingga pemasaran. Para musisi dimudahkan dalam berkarya, tetapi daya saing meningkat pesat. Kreatifitas betul-betul diadu.

“Dulu setelah bikin lagu, musisi masih harus dihadapkan beberapa hal dan pihak lain lagi, seperti masalah label, publishing dan lainnya. Sekarang musisi bisa merangkap semua,” lanjutnya.

Pria yang juga mantan personel band The Polonia ini menjelaskan, rata-rata band dulu, untuk sampai nasional, banyak tahap yang harus dilewati, salah satunya mengikuti festival. Sampai ada istilah, jadi ‘Raja’ dulu di daerah sendiri, baru melompat ke nasional.

“Zaman sudah berubah, dengan berbagai platform digital yang ada, para musisi sudah bisa memasarkan karyanya tanpa batas. Bahkan bisa sampai internasional. Tergantung bagaimana strategi promosi dan manajerialnya,” tukas Ilham.

Baca juga:Apresiasi Musisi Lokal kepada PT STTC dan Pemko Pematangsiantar

Untuk keberhasilan pasar, selain kualitas karya, 2 hal yang terpenting adalah promosi dan komunitas. Bagi Ilham, kedua hal ini tak bisa dipisah. Membangun komunitas yang mengakar dan media promosi yang tepat adalah kunci dari pemasaran.

“Pada dasarnya lagu tidak ada yang tak enak. Bagi kita tidak enak, di tempat lain pasti ada yang suka. Faktor selera. Ini poin pemasarannya, karena sia-sia kita memasarkan sesuatu di tempat yang salah,” tambahnya.

Ilham yang sudah malang melintang di dunia musik, baik sebagai musisi, maupun pelaku industri, bagian dari label, mengungkapkan di era digital ini, semua punya kesempatan sama, baik musisi yang sudah punya nama maupun yang baru.

Seperti halnya Cakra Khan, salah satu artis yang ia manajeri. Ketika mengeluarkan album kedua, Divine (2024), tak serta merta pasti laku dan meledak di pasaran, meski Cakra sudah punya nama.

Baca juga:Miris, Honor Musisi-Vendor Event Merdeka Rock Fest Kolaborasi 2023 Belum juga Dibayarkan

“Kita tetap punya strategi promosi. Bagaimana mempertahankan pendengar lama dan menyiasati menjaring pendengar baru. Bedanya dengan musisi baru, kita tidak perlu fokus lagi dalam branding nama,” pungkasnya.

Kepada mistar.id, di kesempatan berikutnya, ia akan membeberkan bagaimana kiat-kiat mengorbitkan karya musik secara detail. (maulana/hm16)

Related Articles

Latest Articles