Air Danau Toba Naik, Narasaon Desak Audiensi dengan BBWS dan Inalum


Narasaon saat berdiskusi membahas soal naiknya permukaan air Danau Toba. (f: ist/mistar)
Toba, MISTAR.ID
Naiknya permukaan air Danau Toba hampir mencapai dua meter menjadi perhatian serius, khususnya di wilayah Kabupaten Toba. Dampaknya dirasakan langsung oleh pelaku wisata dan petani di sekitar danau.
Menanggapi hal ini, organisasi Narasaon—yang merupakan persatuan empat marga besar di Toba: Sitorus, Sirait, Butarbutar, dan Manurung—menggelar diskusi guna mencari solusi atas persoalan tersebut.
Ketua Umum Narasaon, Rajamin Sirait, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengundang pengurus, akademisi, serta perwakilan dari empat marga untuk menyikapi kondisi yang mengancam pertanian dan sektor pariwisata di kawasan Danau Toba itu.
"Banyak lahan pertanian rusak, dan sejumlah tempat wisata tak bisa lagi dikunjungi karena tergenang air. Narasaon merasa terpanggil untuk mengambil langkah konkret demi menyelamatkan pertanian dan kelestarian lingkungan hidup di kawasan Danau Toba," ujar Rajamin, Selasa (22/4/2025).
Dalam forum tersebut, Bidang Akademisi Narasaon, Prof Dr Makmur Sirait, menyarankan perlunya komunikasi dua arah antara masyarakat dan pihak terkait.
Ia mengusulkan agar Narasaon segera menggelar audiensi bersama Balai Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera II, serta PT Inalum sebagai pengelola bendungan dan pembangkit listrik di kawasan Danau Toba.
“Kita perlu mendengar langsung penjelasan mereka dan bersama-sama mencari solusi terbaik. Tujuannya agar ada pemahaman menyeluruh serta kebijakan yang berpihak kepada masyarakat,” kata Makmur.
Ia juga menyoroti bahwa intensitas curah hujan tinggi dalam beberapa bulan terakhir turut menjadi salah satu penyebab naiknya permukaan air danau.
Sebagai langkah lanjutan, Narasaon berencana menggelar seminar terbuka yang melibatkan berbagai pihak, termasuk akademisi, pelaku pariwisata, petani, serta perwakilan pemerintah.
"Seminar ini bertujuan memberi pemahaman kepada masyarakat tentang kondisi Danau Toba dan merumuskan solusi demi kemajuan sektor pertanian dan pariwisata," ucap. Makmur. (nimrot/hm24)