Bandung, MISTAR.ID
Nyaris 5.000 siswa, tepatnya sebanyak 4.791 siswa di Jawa Barat ditolak dalam proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2023. Ribuan siswa tersebut tidak diterima karena terbukti melakukan pemalsuan domisili. Informasi ini diberitahukan langsung oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
“Kami telah membatalkan 4.791 calon siswa yang mencoba memalsukan domisili,” kata Emil, panggilan akrabnya, di SMKN 12 Bandung, Senin (17/7/23).
Memalsukan domisili menjadi salah satu bentuk kecurangan yang merugikan banyak pihak selama proses PPDB. Pembatalan pendaftaran dianggap sebagai tindakan tegas untuk memberikan efek jera.
Baca juga: DPR Minta Nadiem Makarim Jadi Ketua Satgas PPDB
“Ini sebagai peringatan. Dimana, pelaksanaan PPDB harus berjalan dan dilakukan sesuai dengan aturan. Proses PPDB telah selesai dan dalam perjalanan menuju hari ini, ada jumlah pendaftaran yang dibatalkan,” ujar mantan Wali Kota Bandung tersebut.
PPDB menjadi isu yang dianggap kompleks karena diduga terjadi banyak praktik kecurangan selama proses tersebut. Komisi X DPR bahkan akan memanggil Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim terkait masalah ini.
“Satgas PPDB Kemendikbud tidak efektif karena hanya menyerahkan mekanisme di lapangan (daerah). Kemudian, di daerah merasa tidak ada pantauan dan monitoring,” kata Nadiem di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Rabu (12/7/23) lalu. (berbagai sumber/hm20)
