10.9 C
New York
Sunday, May 12, 2024

Fakta Burung Bisa Bertahan Hingga Kini Dibandingkan Dinosaurus

Jakarta, MISTAR.ID

Ternyata tak semua orang menyadari jika burung berevolusi dari nenek moyangnya yang juga dinosaurus sekitar 160 juta tahun lalu.

Kenyataannya, burung dan dinosaurus hidup bersama-sama selama kurang lebih 100 juta tahun.

Burung adalah penerus dari kelompok dinosaurus bergelar dromaeosaurus dan sebagai famili theropod berbulu, serta masih berkeluarga dengan velociraptor.

Baca juga:Dinosaurus Diyakini Masih Hidup

Hanya saat sebuah asteroid menghantam Bumi pada 66 juta tahun lalu di lepas pantai Meksiko, nasib dinosaurus berakhir menyedihkan.

Uniknya spesies burung tetap bertahan dan kita mungkin penasaran seperti mereka masih hidup hingga saat ini.

Bersikap ibaratnya detektif, ilmuwan yang ahli dalam evolusi, burung berupaya mencari tahu kenapa unggas tidak ikut punah. Lalu mengumpulkan petunjuk seperti fosil dan bukti lain terkait kehidupan Bumi sejak zaman dulu.

Kini, para ahli sudah mempunyai teori mengapa burung dapat bertahan hidup, namun belum ada jawaban pasti.

Baca juga:Dinosaurus Diyakini Masih Hidup

Burung yang hidup saat ini tak memiliki gigi, melainkan paruh dengan sejumlah bentuk maupun ukuran untuk makan dan minum.

Ternyata beberapa burung yang hidup di zaman dinosaurus mempunyai gigi. Namun usai asteroid menghantam dunia, seluruh burung bergigi ikut punah. Tetapi yang ompong mampu bertahan di antara kepunahan massal yang berlangsung.

Sejumlah ilmuwan menilai, tidak adanya gigi sebagai alasan bangsa unggas ini bisa bertahan hidup. Fosil burung ompong purba menampilkan mengkonsumsi lebih banyak makanan nabati, seperti kacang-kacangan, buah-buahan dan biji-bijian. Artinya, tidak terlalu bergantung pada makanan hewani dibandingkan burung bergigi.

Beberapa ahli berpendapat perbedaan pola makan ini merupakan keuntungan besar pasca dampak jatuhnya asteroid memusnahkan binatang lainnya.

Baca juga:Ahli di Jepang Berhasil Temukan Dinosaurus Jenis Baru

Gelombang panas dampak tumbukan itu memicu kebakaran hutan yang sangat besar di dekat lokasi jatuhnya asteroid. Bulan-bulan berikutnya, debu dalam volume besar menutupi lapisan atmosfer yang melindungi dunia.

Ini menghalangi sinar matahari, sehingga mengurangi stok cahaya pada tanaman untuk berkembang. Dinosaurus yang memakan tumbuhan, maka jumlah makanannya berkurang drastis. Banyak di antaranya akhirnya punah, sehingga menimbulkan permasalahan bagi dinosaurus karnivora.

Akibat banyak spesies yang mati, tumbuhan juga kesusahan mendapatkan cukup sinar surya. Makanan bakal sukar ditemukan jika anda merupakan seekor burung.

Hanya apabila anda bisa mematuk tanah demi mendapati biji-bijian atau kacang-kacangan yang terkubur untuk dimakan, maka mungkin bakal memberikan keunggulan  bertahan hidup sebagai suatu spesies. (ubbgr/hm16)

Related Articles

Latest Articles