9.9 C
New York
Sunday, April 28, 2024

Ketua GMKI: Tes Urine Harus Digalakkan di Siantar

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Penyebaran narkotika yang semakin masif, sangat berpengaruh terhadap tingginya tindakan-tindakan kriminalitas di suatu daerah. Menanggapi hal tersebut, Ketua GMKI Cabang Pematang Siantar Simalungun Armada Simorangkir mengatakan perlunya tindakan antisipasi yang nyata dari penegak hukum.

Menurut Armada, tindakan kriminal dan aksi-aksi brutal yang kerap kali terjadi sangat berhubungan erat pada efek samping dari penggunaan narkotika.

Dikatakannya lagi, pihak kepolisian maupun BNN Kota Pematang Siantar harus bisa secara rutin menggelar atau melakukan program tes urine di setiap pelaksanaan razia.

“Menurut kita ini sangat penting. Dengan melakukan tes urine di setiap patroli atau razia. Tes urine juga dilakukan kepada para pelaku criminal,” ucap Armada Simorangkir kepada mistar.id, Senin (10/7/23).

Baca juga: Peredaran Narkotika Jenis Sabu di Simalungun, Diprediksi dari Siantar, Batubara dan Asahan

Tes urine ini dikatakan Armada, bisa menjadi program awal yang mampu mendeteksi keberadaan dan penyebaran narkotika di Kota Pematang Siantar.

“Dengan tes ini, pihak berwajib bisa semakin mengetahui di mana saja titik-titik penyebaran narkotika. Ini bisa menjadi langkah awal yang baik mencegah lebih banyak korban yang menggunakan narkotika,” jelas Ketua GMKI Siantar Simalungun lagi.

Senada dengan Ketua GMKI Siantar Simalungun, salah seorang pemuda bernama Paisal Tambunan, yang merupakan korban pencurian di Kota Pematang Siantar, sangat setuju jika ada program tes urine yang rutin dilakukan di setiap agenda kepolisian.

Menurutnya, para pelaku kriminal ini tidak terlepas dari narkotika. Sehingga bisa nekat melakukan hal-hal yang memang merugikan orang lain.

Baca juga: Polisi Tanah Karo Gelar Apel Gelar Pasukan Operasi Patuh Toba 2023

Diceritakannya, dirinya pernah kehilangan uang sebesar Rp 64 juta. Waktu itu, uang tersebut ada digenggamannya dan ia tertidur. Bangun dari tidur, uang tersebut telah hilang.

Menurutnya, pencurian tersebut merupakan tindakan orang-orang yang mungkin sudah menggunakan narkotika.

“Saya setuju kalau para kriminal itu dites urine. Karena banyak orang-orang yang terlibat narkoba tidak pernah memikirkan apa resiko yang akan diterimanya saat melakukan sesuatu,” ucap Paisal.

Paisal berharap, kasus-kasus kriminalitas bisa semakin berkurang.

“Yah kita harap tidak ada lagi korban-korban seperti saya,” harapnya.

Baca juga: Terkait Peredaran Narkotika, BNN Simalungun: Kami Butuh Dukungan Masyarakat

Sementara itu, Kasat Narkoba Siantar AKP Rudi Panjaitan ketika dikonfirmasi mengatakan program atau kegiatan tes urine sering dilakukan saat menggelar razia, penggerebekan, atau yang dikenal dengan program Grebek Kampung Narkoba (GKN).

Namun, menurutnya program tes urine tidak dapat dilakukan dengan asal. Namun harus memperhatikan urgensi dan faktor lainnya.

“Tidak bisa asal. Tetapi, kalau saat kita grebek, yang diduga menggunakan narkotika, maka yang bersangkutan tidak bisa mengelak,” ucap AKP Rudi Panjaitan.

Rudi Panjaitan juga mengatakan, tes urine ini pernah dilakukan di sekolah-sekolah dan tetap berkoordinasi dengan pihak BNN Kota Pematang Siantar.

Baca juga: Hari Anti Narkotika Internasional, BNNK Simalungun Canangkan Nagori Bersinar

Diakuinya lagi, tes urine tidak gampang dilakukan.

“Karena membutuhkan anggaran yang besar,” tambahnya. (Roland/hm20)

Related Articles

Latest Articles