17.2 C
New York
Tuesday, May 14, 2024

Terkait Peredaran Narkotika, BNN Simalungun: Kami Butuh Dukungan Masyarakat

Simalungun, MISTAR.ID

Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Simalungun telah melakukan berbagai upaya pencegahan penyalahgunaan narkotika. Namun upaya tersebut tidak berjalan maksimal tanpa ada komitmen dan dukungan dari masyarakat.

“Kita butuh komitmen dan dukungan masyarakat,” ujar Kasubag Umum BNN Kabupaten Simalungun, Bona Pakpahan saat ditemui mistar.id, Senin (3/7/23) pagi di ruang kerjanya.

Kata Bona, sejauh ini pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk melakukan pencegahan penyalahgunaan dan peredaran narkotika jenis sabu di wilayah Kabupaten Simalungun. Mulai dari sosialisasi secara rutin di masyarakat, ke instansi pendidikan, pemerintah, dan juga lembaga lainnya.

Tidak hanya itu BNN Simalungun telah mendirikan beberapa kampung bebas narkoba. Salah satunya, di daerah Parapat, Perdagangan dan sejumlah tempat lainnya yang tersebar di wilayah Simalungun.

Baca juga: KNPI Simalungun: BNN Jangan Berdiam Diri Saja, Pencegahan Jauh Lebih Penting

Pemberian nama kampung bersinar atau bebas dari narkoba ini kata Bona, terlebih dahulu telah dilakukan pengkajian oleh pihaknya.

“Kan kalau kampung bersinar ini sudah dikategorikan gawat atau darurat narkoba. Jadi kita terlebih dahulu melakukan komunikasi dengan aparat desa, mulai dari RT/RW hingga di tingkat kecamatan,” terangnya.

Ditambahkannya, program launching kampung narkoba ini telah diupayakan secara maksimal oleh semua pihak.

“Kalau dikatakan efektif ya efektif. Kita juga sudah melakukan dengan semaksimal mungkin,” tambah Bona lagi.

Baca juga: Hari Anti Narkotika Internasional, BNNK Simalungun Canangkan Nagori Bersinar

Kata Bona Pakpahan, sejauh ini pihaknya sering terkendala di bidang pengembangan dan pengumpulan informasi. Dimana banyak dari masyarakat itu sendiri lebih memilih menutup diri dan tidak memberikan informasi sedikit pun kepada pihak penegak hukum.

Upaya menutup diri itu pun dilakukan karena berbagai alasan. Banyak dari masyarakat merasa tidak aman apabila informasi tersebut dibocorkan dan diketahui para pelaku penyalahgunaan narkoba, sehingga si pemberi informasi ini merasa tidak aman.

“Jadi mereka ini takut apabila ketahuan. Padahal kita juga komitmen untuk tidak membocorkan ke siapa pun terkait identitas mereka. Ya tapi begitu lah,” timpalnya lagi. (Matius/hm20)

Related Articles

Latest Articles