Medan, MISTAR.ID
Menteri Perdagangan (Mendag) Republik Indonesia, Budi Santoso, menyebut Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran penting dalam perdagangan internasional.
Untuk itu, Budi mendorong mahasiswa untuk membuka usaha sambil berkuliah. Dan setelah lulus akan menjadi pengusaha. Ia juga menyoroti peluang bagi UMKM untuk melakukan ekspor.
Budi menekankan bahwa pemerintah menyediakan pelatihan ekspor dan fasilitas seperti pameran untuk membantu UMKM mengembangkan produk.
“UMKM BISA (berani inovasi, siap adaptasi) ekspor, itu bisa untuk siapa saja. Kami akan bantu dan fasilitasi dengan pelatihan dan pameran. Tapi ingat, kuliah jangan sampai terlupakan, jadi bisa sambil bekerja, sambil kuliah,” tuturnya saat mengisi kuliah umum di Medan, Selasa (17/12/24) siang.
Baca juga: Bahan Pokok Aman di Medan, Mendag Dapati Pembeli Menurun
Lebih lanjut, Budi menjelaskan bahwa 99 persen dari total unit usaha yang ada di Indonesia adalah merupakan UMKM, dengan jumlah sekitar 65 juta.
Tingkat kontribusi UMKM terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia, kata Budi, mencapai 60,5 persen dan menyerap hingga 97 persen tenaga kerja.
“Tetapi kelemahan UMKM kita adalah produktivitasnya rendah. Mayoritas pelaku UMKM kita itu untuk survival. Dan mayoritas pelaku UMKM belum memiliki legalitas,” bebernya.
Terkait dengan perkembangan UMKM di Sumut, khususnya di Medan, Budi Santoso mengaku melihat potensi yang besar.
“Banyak komoditas kita yang memiliki daya saing dan sudah banyak yang diekspor. Semoga ini bisa diikuti oleh lebih banyak UMKM di daerah ini,” tutupnya. (susan/hm27)