Thursday, March 6, 2025
home_banner_first
SUMUT

BPBD Toba Imbau Warga Waspada Potensi Bencana

journalist-avatar-top
By
Rabu, 5 Maret 2025 13.03
bpbd_toba_imbau_warga_waspada_potensi_bencana_

Plt Kepala BPBD Toba, Robert Manurung. (f: nimrot/mistar)

news_banner

Toba, MISTAR.ID

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Toba mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi bencana banjir dan longsor di tengah cuaca yang tidak dapat diprediksi (panas, tiba-tiba hujan deras).

Plt Kepala BPBD Toba, Rober Manurung mengakui, letak geografis kabupaten ini sangat rawan longsor dan banjir. Dimana wilayahnya terdiri dari perbukitan, gunung dan dilintasi sungai yang cukup besar.

Robert menyampaikan, penyebab tanah longsor seperti curah hujan tinggi, perubahan penggunaan lahan yang tidak sesuai peruntukan, kerapatan vegetasi, struktur geologi, kemiringan lereng, sifat fisik tanah yang mudah tergelincir, getaran yang dihasilkan gempa bumi, sistem drainase yang buruk dan lainnya.

"Peran masyarakat juga dibutuhkan untuk menghindari potensi bencana. Jangan membuang sampah ke sungai, tidak menebang pohon sembarangan karena akar pohon sebagai pengikat tanah yang labil," ujar Robert, Rabu (5/3/2025).

Lanjut Robert, pada awal tahun 2025 telah terjadi longsor dan tanggul sungai jebol di beberapa titik yaitu, Desa Sigapiton, Desa Horsik dan Desa Pardamean Sibisa, Kecamatan Ajibata juga longsor di Desa Simanobak, Kecamatan Silaen akibat tanggul sungai jebol.

"Jika ada tanda-tanda potensi bencana segera laporkan. Sebelum terjadi bencana sungguhan, lebih baik mencegah daripada mengobati," katanya.

BPBD Toba mengingatkan kepada seluruh masyarakat di Kabupaten Toba yang bermukim di bantaran sungai dan kaki perbukitan, serta pegunungan untuk selalu waspada terhadap potensi longsor dan banjir. Apabila ada potensi sekecil apapun segera laporkan ke pemerintah setempat.

Adapun daerah di Kabupaten Toba yang perlu diwaspadai warga yang bermukim di tepi sungai terjadinya bencana banjir yaitu:

1. Warga yang tinggal di tepi sungai Aek Mandosi yang melintasi tiga kecamatan yaitu, Bonatualunasi, Porsea dan Kecamatan Parmaksian

2. Sungai Aek Bolon yang melintasi dua kecamatan yaitu, Silaen dan Kecamatan Siantar Narumonda

3. Sungai Aek Simare di Kecamatan Laguboti

4. Sungai Aek Alian di Kecamatan Balige

5. Sungai yang ada di Kecamatan Lumbanjulu, Ajibata, Habinsaran, Borbor dan KecamatanNassau.

Sementara potensi longsor yang perlu diwaspadai karena banyak pemukiman warga di kaki perbukitan dan gunung dimana struktur tanah sangat labil seperti, Kecamatan Ajibata, Lumbanjulu, Pintu Pohan Meranti, Habinsaran, Borbor, Nassau, dan Kecamatan Silaen. (nimrot/hm24)