Wednesday, March 12, 2025
home_banner_first
SIMALUNGUN

Petani Gotong Royong Perbaiki Irigasi yang Jebol di Hutabayu Raja

journalist-avatar-top
Selasa, 11 Maret 2025 17.21
petani_gotong_royong_perbaiki_irigasi_yang_jebol_di_hutabayu_raja

Warga petani saat gotong-royong di aliran irigasi yang jebol di Hutabayu Raja, Kabupaten Simalungun. (f:ist/mistar)

news_banner

Simalungun, MISTAR.ID

Saluran irigasi yang jebol di Kecamatan Hutabayu Raja, Kabupaten Simalungun, pada 24 Februari 2025, belum kunjung mendapat perhatian berupa perbaikan dari pemerintah.

Para petani yang tidak ingin sawahnya mengalami kekeringan hingga gagal panen, melakukan gotong royong menutupi kebocoran irigasi dengan cara manual menggunakan material seadanya.

Camat Hutabayu Raja, Doni Sinaga mengatakan, kondisi itu mengancam 500 hektar sawah padi. Meski masyarakat telah bergotong royong melakukan perbaikan darurat, upaya ini hanya bisa bertahan sementara.

"Petani sudah berusaha memperbaiki sendiri, tapi paling bertahan dua bulan. Kalau tidak ada tindakan segera, kerusakan bisa makin parah dan meluas," ujarnya, Selasa (11/3/2025).

Pihaknya, kata Doni, telah menyurati Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Simalungun, tetapi hingga kini belum ada tindakan berupa perbaikan.

"Saat ini petani hanya bisa menambal bagian yang bocor. Air memang masih mengalir, tapi kecil, tidak seperti dulu. Kalau hujan di hulu, air bisa meluap tiba-tiba, bahkan pernah banjir meski di sini tidak hujan," tuturnya.

Masyarakat, kata Doni, sudah bergotong royong semaksimal mungkin, namun karena keterbatasan material dan medan yang sulit, perbaikan yang dilakukan belum optimal.

Menurutnya, jika dibiarkan berlarut, ratusan hektar sawah yang menjadi sumber mata pencaharian utama warga bisa mengalami puso (kondisi kerusakan tanaman,red).

"Kalau tidak ada penanganan serius, ratusan hektar sawah ini bisa gagal panen. Seharusnya dibuat bronjong dan aliran airnya dibentuk kembali agar air mengalir normal seperti dulu," kata Doni.

Seorang petani, Sumarno, mengaku semakin cemas dengan kondisi ini. Ia bersama warga lainnya sudah berupaya memperbaiki irigasi secara gotong royong, tetapi hasilnya tak memastikan irigasi berfungsi normal.

"Kami sudah tanam, modal sudah keluar, tapi kalau air tidak lancar, padi bisa mati. Ini sawah satu-satunya sumber penghasilan kami. Iya sudah gotong royong disana, tapi karena alat dan bahan seadanya, (hasilnya) masih belum maksimal. Sewaktu pulang ke rumah pun jadi kurang tenang," tuturnya.

Hingga kini, petani masih terus berjuang mempertahankan aliran air ke sawah mereka. Namun, tanpa campur tangan pemerintah, nasib ratusan hektar sawah di Hutabayu Raja semakin berada di ujung tanduk. (indra/hm27)

REPORTER:

RELATED ARTICLES