Thursday, March 6, 2025
home_banner_first
SIMALUNGUN

Tanggul Irigasi di Hutabayu Raja Jebol, 754 Hektare Sawah Terancam Kekeringan

journalist-avatar-top
By
Rabu, 5 Maret 2025 12.09
tanggul_irigasi_di_hutabayu_raja_jebol_754_hektare_sawah_terancam_kekeringan_

Saluran irigasi di Hutabayu Raja yang jebol. (f: ist/mistar)

news_banner

Simalungun, MISTAR.ID

Hujan deras yang mengguyur Kecamatan Hutabayu Raja, Sabtu (22/2/2025), menyebabkan tanggul saluran induk Daerah Irigasi Bah Tongguran III jebol. Akibatnya, 754 hektare sawah di wilayah tersebut terancam kekeringan.

Lurah Hutabayu, Reminson Manurung, telah melaporkan kejadian ini kepada Bupati Simalungun melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Simalungun.

Dalam laporan yang juga ditandatangani Camat Hutabayu Raja, Ferry Risdoni Simanjuntak, disebutkan bahwa tingginya curah hujan meningkatkan debit air sungai hingga mengakibatkan longsornya tanggul.

Sekretaris BPBD Simalungun, Manaor Silalahi, membenarkan telah menerima laporan tersebut dan akan menindaklanjutinya.

"Dulu, waktu saya camat di sana, irigasi Bah Tongguran milik provinsi, ada empat aliran. Beberapa tahun belakangan ini, Bah Tongguran III menjadi kewenangan Pemkab Simalungun," ujar Manaor, Rabu (5/3/2025).

Berdasarkan dokumentasi yang disertakan dalam laporan, kondisi tanggul tampak mengalami longsor parah dengan aliran air yang tidak terkendali. Warga berharap agar perbaikan segera dilakukan untuk mencegah dampak lebih luas terhadap lahan pertanian.

"Kami khawatir sawah akan kekeringan jika tanggul tidak segera diperbaiki," ujar seorang petani, Jonatan Sinaga.

Saat ini keadaan sawah sedang turun semai, sehingga sangat membutuhkan air. Peristiwa ini menjadi perhatian serius karena berpotensi mengancam hasil panen petani di sekitar wilayah tersebut. (indra/hm24)