Thursday, January 30, 2025
logo-mistar
Union
PERISTIWA

Tanggul Sungai Sibaro Jebol, 163 Rumah di Sergai Terendam Air

journalist-avatar-top
By
Tuesday, January 28, 2025 19:49
194
tanggul_sungai_sibaro_jebol_163_rumah_di_sergai_terendam_air

Rumah warga yang terendam air akibat hujan dan tanggul sungai yang jebol. (f:damanik/mistar)

Indocafe

Sergai, MISTAR.ID

Sedikitnya 163 rumah di Kecamatan Dolok Masihul, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), terendam air yang ketinggiannya mencapai satu meter.

Debit air itu naik akibat intensitas hujan yang tinggi dan tanggul Sungai Sibaro yang jebol. Seperti disampaikan oleh Camat Dolok Masihul, Elmiati yang dihubungi, pada Selasa (28/1/25).

”Banjir terjadi di dua desa di Kecamatan Dolok Masihul ini disebabkan curah hujan tinggi dan jebolnya tanggul Sungai Sibaro sepanjang 70 meter. Akibatnya sekitar 163 rumah terendam banjir dengan ketinggian air mencapai satu meter,” bebernya.

”Dari 163 rumah warga yang terendam banjir, 123 rumah di Desa Bukit Cermin Hilir dan 40 rumah di Desa Dolok Sagala,” rincinya lebih lanjut.

Elmiati mengakui, meskipun ketinggian air mencapai satu meter, namun sampai saat ini belum ada warga yang mengungsi, pihaknya telah melaporkan bencana banjir ke Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait (BPBD dan Dinsos), sembari terus memantau perkembangan banjir.

”Banjir kali ini merupakan banjir (yang) ketiga (kalinya) selama bulan Januari 2025, banjir pertama terjadi 7 Januari dan banjir kedua tanggal 17 Januari, akibat tingginya curah hujan serta tanggul Sungai Sibaro yang jebol,” ungkapnya.

Terpisah, Kadis Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Sergai Johan Sinaga membenarkan jebolnya tanggul Sungai Sibaro akibat derasnya arus sungai, sehingga meluap.

Diakui Johan, pada Senin (27/1/25) malam, tanggul sungai yang jebol sudah sepanjang 70 meter, sehingga luapan air Sungai Sibaro masuk ke pemukiman warga.

”Tanggul Sungai Sibaro yang jebol, masih dalam perbaikan pihak Badan Wilayah Sungai (BWS) Sumut dengan menggunakan tanah berasal dari sungai, disebabkan belum ada warga yang memberikan tanahnya untuk menimbun tanggul,” papar Johan.

Lebih lanjut dikatakannya, saat ini alat berat masih berada di lokasi, tapi karena derasnya arus sungai membuat tanggul dalam perbaikan kembali jebol. Maka untuk memperbaiki kembali tanggul tersebut menunggu arus sungai surut. (damanik/hm27)

journalist-avatar-bottomRedaktur Ferry Napitupulu

RELATED ARTICLES