Friday, April 25, 2025
home_banner_first
NASIONAL

98 Persen Mahasiswa Indonesia Masih Menyontek

journalist-avatar-top
Jumat, 25 April 2025 11.47
98_persen_mahasiswa_indonesia_masih_menyontek

Ilustrasi menyontek. (f: ist/mistar)

news_banner

Jakarta, MISTAR.ID

Survei Penilaian Integritas (SPI) yang dilaksanakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebutkan 98 persen mahasiswa masih menyontek. Sedangkan di kalangan pelajar sebesar 78 persen.

Lebih lanjut, survei juga mengungkap 43 persen dosen dan 6 persen guru masih melakukan plagiarisme.

Selain itu, ketidakdisiplinan akademik masih tinggi, dengan 69 persen siswa menyebut guru terlambat hadir, dan 96 persen mahasiswa menyatakan hal yang sama pada dosen.

Skor SPI Pendidikan 2024 tercatat berada di angka 69,50, mencerminkan masih perlunya pembenahan mendalam dalam dunia pendidikan Indonesia.

Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK, Wawan Wardiana mengatakan bahwa masih rendahnya disiplin dan integritas akademik di lingkungan pendidikan Indonesia.

"Menurut 69 persen siswa, masih ada guru yang terlambat hadir. Sedangkan menurut 96 persen mahasiswa, masih ada dosen yang terlambat hadir. Bahkan di 96 persen kampus dan 64 persen sekolah, ditemukan masih ada dosen atau guru yang tidak hadir tanpa alasan yang jelas," ujar Wawan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (24/4/2025).

Tidak sampai di situ. Masalah integritas juga menjadi catatan. Khususnya terkait gratifikasi. Sebanyak 30 persen guru atau dosen dan 18 persen kepala sekolah masih menganggap pemberian hadiah dari siswa atau wali murid adalah hal yang wajar.

“Temuan ini menunjukkan masih perlunya penguatan pemahaman etika dan integritas di lingkungan pendidikan, tidak hanya bagi pelajar dan mahasiswa, tapi juga seluruh pemangku kepentingan, termasuk pendidik dan orang tua,” tuturnya. (hm20)

REPORTER:

RELATED ARTICLES