Medan, MISTAR.ID
Pada Maret 2024 angka kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara mengalami penurunan sebesar 0,16 poin yakni dari 8,15 persen pada Maret 2023 menjadi 7,99 persen pada Maret 2024.
Kepala Badan Statistik Sumatera Utara (Sumut), Asim Saputra mengatakan, secara umum periode Maret 2023-Maret 2024 tingkat kemiskinan di Sumut secara linier cenderung menurun, meskipun terjadi fluktuasi dalam jumlah maupun presentasi penduduk miskin.
“Ada dua fase turun naik yang terjadi, pertama dari September 2013 menurun pada Maret 2014 dan kemudian meningkat kembali pada September 2015. Sedangkan pada fase kedua terjadi penurunan pada Maret 2016 hingga September 2019, lalu meningkat kembali pada Maret 2020 hingga September 2020,” jelasnya berdasarkan profil Kemiskinan di Sumut tahun 2024.
Baca Juga : BPS Catat Angka Kemiskinan di Siantar Turun Menjadi 18.950 Orang
Sementara itu, Asim juga menyampaikan dalam datanya bahwa kenaikan tingkat kemiskinan pada fase pertama tersebut dipicu oleh naiknya harga barang kebutuhan pokok sebagai akibat dari naiknya harga bahan bakar minyak.
“Sedangkan kenaikan pada fase kedua merupakan dampak dari fase covid-19 yang melanda dunia termasuk Indonesia. Namun sebaliknya pada Maret 2021 hingga Maret 2024 terjadi jumlah penduduk miskin,” tukasnya.
Hingga saat ini presentase kemiskinan kembali ke level awal sebelum pandemi. “Perkembangan tingkat kemiskinan September 2013- Maret 2024 disajikan dalam grafik yang menggambarkan fluktuasi (turun naik),” tutupnya. (dinda/hm24)
