11.2 C
New York
Saturday, May 11, 2024

Pandangan Gen Z di Sumut Terkait Perubahan Iklim

Medan, MISTAR.ID

Perubahan iklim atau climate change kini dirasakan oleh banyak pihak, termasuk oleh generasi z (gen z) yaitu generasi yang lahir pada periode tahun 1997 hingga 2012.

Direktur Eksekutif MuhRaz Institut, Assoc. Prof. Dr. Mujahiddin mengatakan perubahan iklim saat ini tidak lagi hanya sebatas isu abstrak, tetapi sudah menjadi satu peristiwa yang sehari-hari dihadapi oleh banyak orang, khususnya gen z.

Menurut Mujahiddin, perubahan iklim yang paling dirasakan oleh Gen Z di Sumut adalah hujan badai dan banjir, polusi udara, dan peningkatan udara panas dan kekeringan.

“Jadi kami coba membagikan angket terhadap 450 orang Generasi Z yang merupakan penduduk Sumut dan berstatus sebagai mahasiswa di wilayah Sumut. Kami ingin memotret pendapat Gen Z yang berada di bangku pendidikan tinggi terkait isu perubahan iklim,” jelas Mujahiddin.

Jawaban yang ditemukan ada 168 responden (37,2%) yang menyatakan hujan badai dan banjir menjadi dampak perubahan iklim yang paling sering mereka rasakan.

Baca juga: Agen PMI Ilegal Terancam 10 Tahun Penjara

“Sedangkan ada 134 responden (29,6%) yang menyatakan polusi udara, dan ada 123 responden (27,2%) yang menyatakan peningkatan udara panas dan kekeringan menjadi dampak yang paling dirasakan dari perubahan iklim,” ujarnya kepada mistar.id, Sabtu (20/1/24).

Mujahiddin mengatakan, jawaban tersebut merupakan jawaban yang dominan diisi oleh Gen Z, sedangkan sisanya atau sebanyak 20 orang responden memilih untuk menjawab secara beragam di luar opsi pilihan yang telah ditentukan di dalam angket.

Lanjutnya, ketika 450 orang responden tersebut diberikan pertanyaan terbuka terkait langkah strategis apa yang harus dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk mengatasi persoalan perubahan iklim maka ditemukan beragam usulan yang memiliki kesamaan.

Baca juga: Sandiaga Uno Incar Pemilih Gen Z

“Jadi ada beragam usulan yang memiliki kesamaan. Jika kita highlight (menyoroti) maka akan ketemu kategori pernyataan seperti, perbaikan pengelolaan manajemen bencana alam yang terpadu, pembangunan infrastruktur yang tangguh iklim, penghijauan melalui penanaman pohon, pengurangan emisi gas rumah kaca, dan penggunaan kendaraan listrik, serta investasi pada energi terbarukan,” jelasnya.

Related Articles

Latest Articles