24.3 C
New York
Friday, July 5, 2024

Kodam I/BB Bantah Dugaan Keterlibatan Anggotanya dalam Kasus Terbakarnya Rumah Wartawan di Karo

Medan, MISTAR.ID

Kepala Penerangan Komando Daerah Militer (Kodam) I Bukit Barisan, Kolonel Rico Siagian, membantah terkait adanya dugaan keterlibatan anggota dalam kasus tewasnya Sempurna Pasaribu dan keluarga dalam insiden kebakaran yang terjadi di Tanah Karo, Kamis 7 Juni 2024 lalu.

Kata Rico, pihaknya telah melakukan pengecekan terkait dugaan informasi keterlibatan anggotanya berinisial HB. Namun ditegaskan Rico, hal itu tidak benar.

“Sudah kita cek, Isu itu tidak benar,” ujar Kolonel Rico Siagian saat dihubungi Mistar.id Kamis (4/7/24) malam.

Baca juga: Genap Sepekan, Kapolda Didesak Ungkap Penyebab Kebakaran Rumah Wartawan di Karo

Sebelumnya dalam, Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) Sumatera Utara yang terdiri dari lembaga profesi jurnalis AJI Medan, IJTI Sumut, PFI Medan dan FJPI telah melakukan investigasi untuk mengetahui kronologi dari kejadian tersebut.

Koordinator KKJ Sumatera Utara Array A Argus, mengatakan pihaknya telah melakukan investigasi dalam kasus itu. Array juga menyebut, pihaknya menemukan beberapa fakta baru dalam peristiwa tersebut.

Dijelaskan dia, dalam pemberitaan yang dimuat korban, dijelaskan ada keterlibatan oknum aparat berinisial HB. Lanjut Array, sebelum kebakaran terjadi, ada rentetan kasus antara Sempurna Pasaribu dengan oknum aparat diduga berinisial HB.

Baca juga: Siang Ini, Aliansi Mahasiswa Gelar Unjuk Rasa Terkait Kebakaran Rumah Wartawan di Karo

Berita sebelumnya, Satu unit rumah semi permanen milik Wartawan Tribrata TV alami kebakaran pada Kamis dinihari lalu. Akibatnya, korban Sempurna Pasaribu (Wartawan-red) istrinya Elfrida Ginting(48), anaknya Sudi Investi Pasaribu(12), dan Loin Situngkir(2), cucu dari korban meninggal dunia.

Adik korban, Marson Pasaribu, menyebutkan kabar kebakaran itu didapatnya sekitar pukul 05.00 WIB. “Kejadian orang sekitar jam tiga (terbakar),” kata Marson di RS Bhayangkara.

Marson lebih lanjut menuturkan keempat jasad sempat ditangani di Tanah Karo. Namun dibawa ke RS Bhayangkara sekitar pukul 09.00 WIB. “Dari rumah sakit umum berkisar pukul 09.00 WIB,” terangnya.

Marson menceritakan jika abangnya yakni SP berprofesi sebagai seorang wartawan. Selain itu SP juga memiliki usaha warung kelontong. (matius/hm25)

 

Related Articles

Latest Articles