Saturday, May 10, 2025
home_banner_first
HUKUM & PERISTIWA

Pedagang Tewas Tertabrak KA Blambangan di Perlintasan Tanpa Palang di Batu Bara

journalist-avatar-top
Sabtu, 10 Mei 2025 14.02
pedagang_tewas_tertabrak_ka_blambangan_di_perlintasan_tanpa_palang_di_batu_bara

Korban tewas ditabrak KA penumpang Blambangan. (f:ist/mistar).

news_banner

Batu Bara, MISTAR.ID

Seorang pedagang, Montes Butarbutar (64), tewas setelah tertabrak Kereta Api Penumpang Blambangan di perlintasan tanpa palang pintu.

Kecelakaan maut itu terjadi di Desa Pakam, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batu Bara, Sabtu (10/5/2025) sekitar pukul 10.30 WIB.

Peristiwa kecelakaan kereta api ini terjadi saat korban yang mengendarai sepeda motor Honda Supra Fit hendak menyeberangi rel, untuk berjualan di Pasar Sore.

Seperti biasa, korban membawa barang dagangannya di bagian boncengan.

Namun naas, saat menyeberangi perlintasan kereta api tanpa palang pintu, tiba-tiba datang KA Blambangan dari arah Kuala Tanjung menuju Tebing Tinggi.

KA pun menabrak, sehingga korban dan sepeda motornya terseret sejauh 300 meter sebelum akhirnya terpental ke sisi rel dalam kondisi tewas mengenaskan.

Kronologi Kecelakaan Kereta Api di Batu Bara

Menurut saksi mata, korban berangkat dari rumahnya di Desa Cengkring Pekan, Kecamatan Medang Deras.

Ketika sampai di perlintasan rel tanpa penjagaan dan tanpa palang pintu, korban tidak sempat menghindar dari kereta yang melaju kencang.

Kecelakaan maut ini menambah daftar panjang insiden serupa yang terjadi di sepanjang jalur KA dari Kuala Tanjung hingga Jalinsum Kebun Kopi, Kecamatan Sei Suka.

Warga Desak Pemasangan Palang Pintu di Perlintasan Kereta

Tokoh masyarakat setempat, Nurdin (60), menyampaikan kekecewaannya terhadap kurangnya perhatian dari pihak terkait, termasuk PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan DPRD Batu Bara.

Ia menyebut masyarakat sudah berulang kali mengajukan permohonan pemasangan palang pintu di perlintasan yang rawan kecelakaan, namun belum ada tindak lanjut yang nyata.

"Sudah berkali-kali kami sampaikan permintaan agar setiap perlintasan dilengkapi palang pintu. Tapi seolah tidak ada niat untuk menindaklanjuti. Apakah harus terus menunggu korban berikutnya?" tutur Nurdin kesal.

Nurdin menambahkan bahwa pada 17 Februari 2025, warga sempat menyampaikan keluhan mereka ke DPRD Batu Bara.

Esok harinya, anggota DPRD beserta pihak PT KAI datang ke lokasi dan mengecek seluruh perlintasan yang tidak memiliki plang pintu pengaman.

"Namun hingga jatuhnya korban hari ini tidak ada respon PT KAI terhadap permintaan kita untuk memasang plang pintu pengaman di tiga titik yang rawan," ujarnya kembalin dengan nada yang terdengar kesal.

Ancaman Kecelakaan Mengintai Warga Setiap Hari

Selain tidak adanya palang pintu, warga juga menyoroti kurangnya pengawasan serta ketiadaan pagar pembatas di sepanjang jalur KA yang melintasi pemukiman padat penduduk.

Kondisi ini membuat warga hidup dalam kekhawatiran akan ancaman kecelakaan setiap harinya.

"Kami mendesak pemerintah daerah dan pihak perkeretaapian segera mengambil langkah konkret guna mencegah jatuhnya korban jiwa berikutnya," ucapnya.

Sebelum mengakhiri pernyataannya, tokoh masyarakat tersebut sempat mengeluarkan peringatan.

"Jangan sampai pemblokiran rel terjadi lagi seperti awal April lalu, saat seorang warga juga tewas ditabrak KA," kata Nurdin.

Polisi Membenarkan Peristiwa

Kasi Humas Polres Batu Bara, Iptu Ahmad Fahmi, membenarkan peristiwa kecelakaan ini.

"Iya benar, dan korbannya tewas. Satlantas Polres Batu Bara bersama Kapolsek Medang Deras masih berada di TKP," ujarnya. (ebson/hm27)

REPORTER:

RELATED ARTICLES