14.7 C
New York
Saturday, April 27, 2024

8 Kecamatan di Makassar Direndam Banjir, 2.929 Warga Mengungsi

Makassar, MISTAR.ID

Dampak curah hujan deras yang mengguyur Kota Makassar, Sulawesi Selatan, mengakibatkan sebanyak 8 kecamatan dan 24 kelurahan tergenang banjir serta 2.929 warga mengungsi.

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar, hingga semalam pukul 20.00 WITA, delapan kecamatan terdampak banjir yakni, Kecamatan Manggala, Mamajang, Ujung Pandang, Makassar, Tamalanrea, Biringkanaya, Rappocini dan Kecamatan Tallo.

“Dampak banjir yang terjadi hari ini ada 8 kecamatan dan 24 kelurahan yang terendam banjir,” kata Kepala BPBD Makassar, Achmad Hendra Hakamuddin, Senin (13/2/23) malam.

Baca juga: Hujan Deras, Makassar Dikepung Banjir Setinggi 1 Hingga 1,5 Meter

Sementara untuk warga yang terdampak banjir, kata Achmad, sebanyak 2.929 jiwa harus mengungsi di 37 titik pengungsian yang telah didirikan. “Warga yang mengungsi ada 824 kepala keluarga (KK) dengan estimasi 2.929 jiwa yang telah mengungsi sejak siang tadi,” ungkapnya.

Sampai saat ini, kata Achmad pihak BPBD Makassar bersama sejumlah tim SAR gabungan masih melakukan upaya evakuasi terhadap warga yang mengalami dampak banjir dan memantau di 86 titik tergenang banjir di Makassar. “Masih dilakukan asesmen di lokasi banjir dan mengevakuasi warga dengan memakai perahu karet,” imbuhnya.

Banjir Sulsel

Makassar merupakan satu di antara beberapa daerah Sulawesi Selatan yang dikepung banjir imbas hujan dengan intensitas tinggi. Daerah yang terdampak bencana banjir yakni, Kota Makassar, Kabupaten Maros, Pangkep, Barru dan Soppeng setelah diguyur hujan deras sepanjang Senin (13/2/23).

“Cuaca ekstrem yang menyebabkan hujan lebat, ada beberapa kabupaten yang terdampak hujan lebat yaitu Makassar, kemudian Maros, Pangkep, Barru dan Soppeng dan kelihatan agak parah memang di Makassar,” kata Kapolda Sulsel, Irjen Pol Nana Sudjana.

Hingga saat ini kata Nana sejumlah warga yang terdampak banjir di 16 titik di Kota Makassar telah mengungsi ke tempat yang lebih aman. Meski demikian, masih ada beberapa warga yang masih tetap bertahan di rumah masing-masing.

Baca juga: Hujan Ringan Diprakirakan Turun di Sejumlah Kota Besar

“Jadi ada 16 titik yang terdampak dari pada banjir dan tergenang tetapi Alhamdulillah tidak ada korban yang meninggal dan masyarakat yang terdampak sudah kita evakuasi di beberapa lokasi pengungsian,” jelasnya.

Untuk memastikan kondisi para pengungsi yang didominasi perempuan, anak-anak dan lanjut usia (lansia), kata Nana pihaknya bersama TNI serta pemerintah setempat akan menyiapkan posko kesehatan dan dapur umum.

“Kami dari aparat terus mensiagakan diri untuk membantu masyarakat dengan mendirikan pos kesehatan dan dapur umum untuk kebutuhan warga yang terdampak banjir,” ungkapnya.

Kemudian bagi rumah warga yang ditinggalkan akibat mengungsi, kata Nana pihaknya akan terus meningkatkan patroli untuk memastikan keamanan rumah warga. “Kita melaksakan patroli di lokasi banjir dan melarang warga luar untuk memasuki wilaya yang ditinggalkan oleh warga karena mengungsi,” bebernya.

Baca juga: Tembagapura Diterjang Banjir dan Longsor, 13 Karyawan PT Freeport Terjebak

Berdasarkan informasi dari BMKG bahwa Sulsel akan dilanda cuaca ekstrim sejak tanggal 12 hingga 16 Februari, sehingga kata Kapolda Sulsel pun mengimbau masyarakat untuk tetap mewaspadai kondisi tersebut. “Kami berharap kepada warga untuk mengikuti perkiraan cuaca di BMKG dan juga kesiapan masyarakat seandainya wilayanya terkena banjir,” pungkasnya. (cnn/hm09)

Related Articles

Latest Articles