7.9 C
New York
Thursday, April 18, 2024

26 Desa Diterjang Banjir Bandang di Pati Jawa Tengah

Pati, MISTAR.ID

Sebanyak 26 desa di empat kecamatan Kabupaten Pati, Jawa Tengah diterjang banjir bandang. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat puluhan rumah warga rusak akibat banjir bandang tersebut.

“Sedikitnya 42 rumah rusak dengan rincian enam rumah hanyut, 11 rumah rusak ringan-sedang di Desa Bulumanis Kidul, Kecamatan Margoyoso,” kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan tertulisnya, Minggu (17/7/22).

Abdul Muhari menambahkan terdapat tujuh rumah hanyut dan tujuh rumah rusak berat di Desa Tanjungrejo, Kecamatan Margoyoso dan Kecamatan Pati ada 11 rumah rusak berat.

Baca juga:Gempa Berkekuatan 4,9 Magnitudo di Aceh Barat Tidak Berpotensi Tsunami

Abdul menjelaskan, Tsunami kecil itu terjadi akibat banjir bandang yang menerjang setelah hujan deras mengguyur wilayah Lereng Gunung Muria yang menjadi hulu beberapa sungai di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, sejak Rabu malam (13/7/22) hingga Kamis (14/7/22) dini hari.

Hujan deras yang berlangsung semalaman itu membuat tanggul beberapa sungai kehilangan kemampuan menampung debit air yang terus naik. Akibatnya, tanggul jebol dan airnya melimpah ke permukiman penduduk.

Tanggul itu sebelumnya pernah jebol pada Senin (27/6/22) dan telah diperbaiki, namun hujan deras yang mengguyur Kamis (14/7/22) tengah malam itu menyebabkan kerusakan ke dua kalinya.

Baca Juga :Pemprov Sumut dan BMKG Komit Tekan Korban Bencana Alam

“Petaka itu terjadi ketika sebagian besar penduduk terlelap. Air bah menyapu beberapa rumah warga, bak “tsunami kecil” yang menghantam tanpa pandang bulu. Pada saat kejadian tengah malam itu,” kata dia.

BNPB kemudian mengimbau kepada pemangku kebijakan di daerah bersama masyarakat dapat melakukan segala upaya yang merujuk pada mitigasi dan peningkatan kesiapsiagaan untuk meminimalkan dan mencegah terjadinya bencana susulan.

Upaya seperti normalisasi sungai, susur sungai, pembersihan sungai dari sumbatan sampah, perbaikan dan penguatan tanggul, sosialisasi kepada masyarakat serta memantau perkembangan cuaca agar dilakukan secara berkala.

Ia juga meminta agar masyarakat yang tinggal di sekitar lereng tebing dan bantaran sungai agar lebih meningkatkan kewaspadaan. Apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi dengan durasi lebih dari satu jam, maka diimbau agar evakuasi sementara secara mandiri ke lokasi yang lebih aman. (antara/hm06)

 

Related Articles

Latest Articles