Beijing, MISTAR.ID
China mendesak Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) untuk menghormati kedaulatan negara dan integritas teritorial Serbia.
Pernyataan ini disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina (MFA), Mao Ning di Beijing, Rabu (31/5/23).
“NATO juga harus benar-benar berkontribusi pada perdamaian di kawasan itu,” ucap Mao.
Baca juga: Puluhan Ribu Warga Serbia Protes Penembakan Massal Tewaskan 17 Orang
Menurutnya, MFA mendukung berbagai upaya yang dilakukan Serbia dalam mempertahankan dan menjaga kedaulatan maupun keutuhan wilayahnya.
“Kami juga menentang tindakan sepihak oleh lembaga sementara di Pristina, dengan menyerukan agar menjalankan tugas semestinya membangun komunitas kota itu yang mayoritas beretnis Serbia,” sebut Mao
Kekerasan meningkat di Kosovo utara pada Senin (29/5/23), setelah para pengunjuk rasa terlibat bentrokan dengan polisi dan penjaga perdamaian yang dipimpin NATO. Kerusuhan itu menyebabkan puluhan orang terluka.
Baca juga: Sedikitnya 10 Orang Tewas Akibat Penembakan Acak di Serbia
Sementara NATO mengklaim sebanyak 25 orang tentaranya terluka, sedangkan Presiden Serbia Aleksandar Vucic kepada wartawan di Beograd mengatakan, lebih dari 50 warganya terluka, termasuk satu dalam kondisi kritis akibat luka tembak.
Perang Kosovo merupakan konflik antara etnis Albania dengan pemerintah Serbia di Kosovo yang berlangsung pada 28 Ferbruari 1998 hingga 11 Juni 1999.
Konflik tersebut kini memanas lagi, sehingga menghambat upaya Barat dalam mengatasi perselisihan yang berlangsung selama bertahun-tahun itu. (republika/hm16)
