17.5 C
New York
Monday, April 29, 2024

Puluhan Ribu Warga Serbia Protes Penembakan Massal Tewaskan 17 Orang  

Beograd, MISTAR.ID

Dua aksi penembakan missal yang terjadi pekan lalu memicu aksi protes dari puluhan ribu orang warga Serbia.

Mereka telah bergabung dalam protes menentang kekerasan senjata di ibu kota  Beograd dan kota lain.

Sebelumnya, 17 orang tewas dalam penembakan pada Rabu (3/5/23) dan Kamis (4/5/23), termasuk 8 anak Sekolah Dasar.

Baca juga: Sedikitnya 10 Orang Tewas Akibat Penembakan Acak di Serbia

Para pengunjuk rasa menyerukan pengunduran diri pejabat tinggi pemerintah. Termasuk menginginkan surat kabar dan stasiun TV yang mereka katakan mempromosikan kekerasan ditutup.

Presiden Serbia, Aleksandar Vucic mengutuk protes tersebut. Dia menuduh oposisi memanfaatkan tragedi nasional untuk mempromosikan kepentingan mereka sendiri. Dia mengatakan, siap menguji popularitas partainya dengan pemungutan suara cepat.

“Saya akan terus bekerja dan tidak akan pernah mundur sebelum jalanan dan massa. Apakah itu perombakan pemerintah atau Pemilu, kita lihat saja,” katanya di TV dikutip BBC.

Ada pun pemilihan parlemen berikutnya dijadwalkan berlangsung pada tahun  2026.

Vucic telah memulai amnesty 1 bulan untuk menyerahkan senjata ilegal, dengan orang-orang dapat menyerahkan senjata mereka ke polisi tanpa pertanyaan. Amnesti akan berlangsung selama 30 hari.

Menurut polisi Serbia, pada hari pertama amnesti sekitar 1.500 senjata diserahkan.

Polisi ditempatkan di dekat semua sekolah Beograd saat mereka mulai kembali sekolah pada Senin (8/5/23). Pemerintah berencana merekrut lebih banyak petugas untuk ditempatkan di sekolah-sekolah.

Baca juga:Tolak Cegah Kosovo Gabung ke Dewan Eropa, Serbia Ancam Ukraina

Massa berbaris melalui pusat kota di belakang spanduk bertuliskan ‘Serbia melawan kekerasan’.

Ribuan orang juga turun ke kota utara Novi Sad, dimana protes melemparkan bunga ke sungai Danube yang mengalir ke ibu kota. Para pengunjuk rasa menyerukan pengunduran diri Menteri Dalam Negeri dan Kepala Badan Intelijen Serbia.

Menteri Pendidikan Serbia, Branko Ruzic diketahui mengundurkan diri, Minggu (7/5/23), mengutip ‘tragedi dahsyat’ dari pembantaian sekolah baru-baru ini dalam surat pengunduran dirinya.

Serbia diketahui memiliki tingkat kepemilikan senjata tertinggi di Eropa, dengan sekitar 39 dari 100 orang memiliki senjata menurut survei pada 2018. (Okezone/hm16)

Related Articles

Latest Articles