13.9 C
New York
Friday, April 12, 2024

Akademisi USI: Simalungun Butuh Pemimpin yang Kedepankan Etika

Simalungun, MISTAR.ID

Akademisi Universitas Simalungun (USI), Muldri Pasaribu mengatakan, Kabupaten Simalungun membutuhkan pemimpin yang lebih mengedepankan etika di masa mendatang. Menurut Mudri, bumi Habonaron do Bona tidak masuk dalam 10 besar kabupaten yang masyarakatnya sejahtera.

“Jadi dia (calon pemimpin mendatang-red) harus bisa melihat itu. Dia harus memperhatikan kesejahteraan masyarakat. Jangan asyik membangun (fasilitas), ternyata rakyat banyak yang lapar,” kata Muldri saat ditemui di ruangan kerjanya, Selasa (26/3/24).

Muldri mengambil contoh daerah pedalaman di Simalungun, yang menurutnya masih banyak kehidupan masyarakat jauh dari kata sejahtera.

Baca juga: Berdiri di Atas Tanah Hibah, Begini Penampakan Jembatan Timbangan Dolok Parmonangan

Karena itu, calon pemimpin Simalungun ke depannya, kata Muldri, harus lebih fokus pada masa depan anak-anak yang menjadi generasi penerus bangsa, terlebih anak stunting.

“Karena setiap kepala keluarga yang memiliki anak, pasti memikirkan anak nya mau gimana ke depannya. Dia harus memikirkan sekolahnya, asupan gizi, dan mempersiapkan itu tidak cukup satu hari saja. Jadi ketika menjadi seorang pemimpin, harus memikirkan itu,” katanya.

Muldri mengatakan, setiap calon yang akan maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) harus memikirkan strategi.

“Ada beberapa poin yang harus dipikirkan, termasuk penampilan dan strategi dalam meraup suara. Kalau tipe pemilihnya emosional, menghadapinya seperti apa, kalau dia pemilih cerdas, beda lagi cara masuknya. Jadi benar-benar harus dipikirkan strategi untuk itu,” ujarnya.

Baca juga: Strategi Pemkab Simalungun Turunkan Angka Stunting

“Konsep yang mencakup prinsip moral dan nilai yang harus diterapkan oleh seseorang saat memimpin tim atau organisasi. Mencakup integritas, kejujuran, keadilan, dan sikap empati yang tinggi,” sambungnya.

Roni, akademisi lainnya juga menyampaikan hal serupa. Ia menyebut, Simalungun butuh pemimpin yang dapat menyejahterakan juga merakyat serta menghormati kearifan lokal.

Roni juga menilai masih banyak masyarakat di Simalungun yang memiliki kehidupan jauh dari kata sejahtera.

“Ya itu tadi, pemimpin yang bisa mensejahterakan rakyat dan dia juga harus merakyat serta menghormati kearifan lokal,” pungkasnya. (Indra/hm22)

Related Articles

Latest Articles