26.3 C
New York
Wednesday, May 8, 2024

Unjuk Rasa Mahasiswa dan Pemuda Soroti Kepemimpinan Wali Kota Siantar

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Sekelompok mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa dan Pemuda Siantar-Simalungun menggelar unjuk rasa yang menyoroti kepemimpinan Wali Kota Pematang Siantar, Senin (27/3/23).

Dalam selebaran pernyataan sikapnya, massa pengunjuk rasa dengan koordinator Gading Simangunsong tersebut menyoroti setahun kepemimpinan dr Susanti Dewayani SpA menjadi Wali Kota Pematang Siantar.

“Setahun sudah dr Susanti Dewayani Sp.A menjadi Wali Kota Pematang Siantar, perjalanan kepemimpinannya Kota Sapangambei Manoktok Hitei ini berjalan dengan sarat masalah sehingga tidak banyak menghasilkan inovasi dan kebijakan yang berguna bagi masyarakat Pematang Siantar,” demikian kalimat pertama dalam selebaran itu.

Baca Juga:Aliansi Masyarakat Unjuk Rasa, Desak DPRD Berhentikan Wali Kota Siantar

Lebih lanjut disebutkan, sejak dilantik memimpin kota ini, Susanti dinilai tidak berhasil menyelesaikan polemik dugaan korupsi eks Plt Dirut PD PHJ, pengangkatan/perpanjangan jabatan sewenang-wenang Dirut PDAM, janji manis soal solusi kenaikan luarbiasa NJOP yang mencekik, program LISA yang tak terealisasi, penurunan angka stunting yang tidak terlaksana, hingga carut marut mutasi pejabat di lingkungan Pemko Pematang Siantar dan buruknya komunikasi politik dengan lembaga terkait menjadi bukti akan lemahnya kepemimpinan Walikota Pematang Siantar.

Selain itu, Susanti selalu absen menyikapi isu-isu strategis seperti alih fungsi GOR, Finalisasi Ranperda RTRW, RPJMD, tata kelola kota, banyaknya terminal liar di pusat kota, maraknya pengemis dan gepeng yang tidak dibina Dinas Sosial, tidak adanya wakil wali kota dan puncaknya adanya dugaan pidana pemalsuan dokumen negara oleh wali kota dkk yang sudah dilaporkan ke aparat penegak hukum.

Carut-marut kepemimpinan dokter anak ini diparipurnakan dengan absennya peran DPRD dan APH untuk memberikan check and balances dalam mengawasi pemerintahan, hampir tidak dapat ditemui kinerja populis ke-30 Anggota DPRD selain kerja-kerja formal dan kehadiran mereka mengomentari isu-isu strategis di kota ini, sehingga kami menyimpulkan Anggota DPRD, Kapolres dan Kejari juga gagal fungsi.

Baca Juga:Unjuk Rasa Minta Hentikan Okupasi, Masyarakat Futasi dan DPRD Siantar Sepakat Lakukan RDP

“Untuk itu melalui aksi ini kami sampaikan pesan kepada masyarakat Kota Pematang Siantar agar ikut mengevaluasi dan berpartisipasi memberikan perbaikan-perbaikan serta meminta pertanggungjawaban dr Susanti Dewayani yang telah menjabat selama setahun,” demikian kalimat terakhir yang kemudian menyebutkan 5 tuntuan aksinya.

Tuntutan aksi yang pertama, mendesak pembenahan menyeluruh bagi pejabat/aparatur, tata kerja dan kebijakan demi optimalisasi pemerintahan. Kedua, melibatkan mahasiswa untuk turut andil memberikan masukan dan evaluasi kepemimpinan Walikota Pematangsiantar. Ketiga, mendesak Kejari dan Kapolres untuk segera memanggil/memeriksa terlapor Wali Kota Pematang Siantar dkk dalam dugaan pemalsuan dokumen negara.

Selanjutnya, tuntutan aksi yang keempat, meminta Wali Kota dan Anggota DPRD untuk berefleksi diri akan apa saja yang sudah dilakukan selama menikmati uang rakyat sebagai pejabat. Dan tuntutan yang kelima, optimalkan fungsi legislasi DPRD, khususnya terhadap isu-isu strategis, sehingga DPRD jangan berkesan mandul atau fokus kepada isu-isu proyek.

Baca Juga:Dua ‘Pocong’ Ramaikan Aksi Demo Desak DPRD Makzulkan Wali Kota Siantar

Sebelum berangkat dari titik kumpulnya dari seputaran Taman Makam Pahlawan, Gading selaku koordinator aksi menyebutkan bahwa mereka akan menyampaikan aspirasi ke kantor Kejaksaan Negeri (Kejari), Polres, kantor DPRD dan kantor Wali Kota Pematang Siantar.(ferry/hm15)

Related Articles

Latest Articles