13.2 C
New York
Friday, May 3, 2024

Tahun Ajaran Baru, PPDB SMA Gelar Psikotes

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Setelah dinyatakan diterima di sekolah yang dituju, para peserta didik baru atau calon siswa yang akan masuk di tahun ajaran baru 2020/2021 mulai disibukkan pembagian kelas peminatan. Khususnya jenjang SMA terbagi dalam dua peminatan, yakni IPA dan IPS.

Proses peminatan ataupun jurusan ini salah satunya diadakan psikotes pada siswa-siswi baru. Test berlangsung sehari. Namun, setiap sekolah diberikan kewenangan masing-masing dalam menentukan jadwal kegiatan itu.

SMA Negeri 6 Pematangsiantar di Jalan Cadika Kelurahan Bah Kapul, Kecamatan Siantar Sitalasari Kota Pematangsiantar juga menggelar psikotes bagi 324 siswa baru. Untuk menentukan peminatan, sekolah itu menggunakan Tim Psikolog dari Medan untuk melakukan psikotes. Hal ini diungkap langsung oleh Akhyar, kepala sekolah SMA Negeri 6 pada Mistar, Selasa (14/7/20).

Baca juga : Seleksi PPDB SMA/SMK Online Diumumkan, 731 Calon Siswa Ditolak

“Tes ini dilakukan untuk proses penjurusan pada tiap siswa baru, sesuai dengan kurikulum 13. Selain itu, kita mencari potensial anak agar tidak salah kaprah. Jadi melalui tim psikolog nantinya akan berkoordinasi cocoknya anak di jurusan IPA atau IPS,”ujarnya.

Menurut dia, tujuannya untuk mendekati dan mengetahui kematangan anak didik serta membantu jurusan yang tepat agar anak tidak terbebani. Test ini tidak sampai di sini saja. Dari hasil test, bisa juga sebagai pegangan bagi guru bimbingan penyuluhan (BP) untuk mengetahui kejiwaan, psikolog anak itu ketika sudah menjadi siswa-siswi disekolah ini.

“Biaya dari melakukan test Physikotes ini tidak ada dibebankan pada siswa-siswi baru. Pihak sekolah telah menanggungnya melalui dana BOS,”tuturnya.

Akhyar juga menyebutkan pelaksanaan psikotes sudah direncanakan dan diketahui Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Peserta didik dibagi atas dua gelombang. Memasuki area sekolah wajib mengenakan masker, melakukan cek suhu badan, serta cuci tangan. Tiap-tiap kelas akan diisi sebanyak 18 peserta didik. Satu orang pada tiap meja, berjarak antara 1 meter lebih.

“Hasilnya nanti akan kami kirimkan melalui whatsapp group orangtua para murid. Apabila para orangtua ingin konsultasi ataupun bertanya lebih lanjut, akan kami kirimkan nomor pihak Psikolog nantinya,”jelas Akhyar.

Setelah ini, Pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) pada peserta didik baru dilakukan melalui proses daring ataupun online. Begitu juga sekolah masih menerapkan KBM (kegiatan belajar mengajar) secara daring atau online. Hal ini menyusul diperpanjangnya masa tanggap darurat Covid-19.(yetty/hm09)

Related Articles

Latest Articles