6.5 C
New York
Friday, April 26, 2024

Keluhkan Debu Jalan Ade Irma Suryani Siantar, Pedagang: Usaha Kami Rugi Pak!

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Sejumlah pedagang mengeluhkan debu-debu yang bertebaran imbas proyek pengerjaan rehabilitasi Jalan Ade Irma Suryani, Kecamatan Siantar Utara, Kota Pematang Siantar, yang tak kunjung usai.

Mereka kecewa dengan pemerintah karena perbaikan jalan yang sudah lama tersebut belum diaspal. Akibatnya, kawasan tersebut penuh debu yang berterbangan ke tempat dagangan warga.

Bahkan ada pedagang di kawasan itu terpaksa tidak jualan lagi akibat debu dari jalanan terbang hinggap ke dagangan mereka. Meski begitu, ada pula yang masih bertahan dengan alasan bingung mau dagang di mana lagi.

Baca Juga:Jalan Ade Irma Siantar Belum Diaspal, PT Waskita Karya Sebut karena Kelangkaan Aspal di Medan

Salah seorang pedagang lontong, Mirna (57) mengungkapkan, dirinya mengalami kerugian hingga tidak ada lagi pengunjung atau pelanggan untuk membeli dagangannya. Sehingga penghasilan sangat minim dibandingkan sebelumnya. “Tolonglah Pak! Jualan rugi. Kami makan apa? Di mana lagi kami mau buka lapak,” ujar Mirna.

Dia menambahkan, setelah jalan itu di bongkar kemudian dipenuhi batu-batu kerikil beserta pasir ataupun tanah, bila kendaraan melintasi semua debu berterbangan ke dagangannya. Apalagi cuaca sudah mulai musim panas. Namun, jika cuaca sedang mendung ataupun hujan, masalah debu yang berterbangan tidak ada.

“Kami terpaksa menutupi makanan yang akan kami jual dengan seadanya yaitu kertas. Kami pasrah sajalah, sampai kapan jalan ini selesai diperbaiki. Kata pekerjanya dulu jalan ini selesai Desember, ini sudah Januari, masih tetap saja,” ungkapnya dengan wajah sedih.

Baca Juga:Jalan Ade Irma Siantar Belum Juga Diaspal, Debu Bertebaran

Mirna juga menceritakan, sejak kawasan itu penuh dihinggapi oleh debu-debu yang berterbangan, banyak pedagang di area tersebut yang tidak berjualan lagi. Tapi kalau dagangannya tidak jenis makanan, masih ada bertahan di tengah gempuran debu setiap hari. “Ada yang telah pindah dan tidak jualan lagi karena jalan ini dipenuhi debu. Soalnya tidak ada lagi pengunjung atau pelanggan untuk membeli dagangannya,” tutur wanita yang sudah mulai sepuh ini.

Hal serupa juga diungkapkan Syahril. Pria yang membuka warung kopi di sekitar jalan tersebut mengaku saat ini penghasilanya turun drastis selama jalan itu diperbaiki. Dia meminta kepada rekanan proyek jalan agar segera melakukan penyiraman dengan rutin di jalan agar dagangannya laku dan pelanggan datang lagi.

“Jika rekanan proyek jalan itu melakukan penyiraman rutin setiap hari, kan debu yang berterbangan seperti sekarang ini tidak akan banyak. Lihat saja sendiri, kalau sudah siang di panas terik matahari begini, debunya sangat tebal, kayak kabut,” kata Syahril.(yeti/hm15)

Related Articles

Latest Articles