Thursday, March 13, 2025
home_banner_first
SIANTAR

Akademisi Tanggapi Pedagang Pasar Horas yang Tetap Berjualan di Bahu Jalan

journalist-avatar-top
Kamis, 13 Maret 2025 16.59
akademisi_tanggapi_pedagang_pasar_horas_yang_tetap_berjualan_di_bahu_jalan

Pedagang yang berjualan di bahu jalan. (f:dok/mistar)

news_banner

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Pasca kebakaran melanda Gedung IV Pasar Horas pada September 2024, pedagang memilih bertahan berjualan di bahu Jalan Merdeka, persis di depan gedung bekas yang terbakar tersebut.

Seiring dengan hal itu, hingga sampai saat ini, kepastian pembangunan belum disampaikan pihak Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar.

Para pedagang sempat diminta pindah ke bekas lahan rumah potong hewan di Jalan Melanthon Siregar, Kecamatan Siantar Marihat. Namun relokasi itu ditolak, alasannya jauh dari pusat kota dan dikhawatirkan sepi pembeli.

Dosen Magister Studi Pembangunan Universitas Sumatera Utara (USU), Robert Tua Siregar, PhD berpendapat, jika pedagang tetap memakai akses jalan untuk berjualan, tentu menambah kesemrawutan Kota Pematangsiantar. Imbasnya, Pemko dapat citra buruk.

Direktur Executive Centre Rural Urban Development (CERUDER) itu menyebut, Pemko harus segera mencari solusi, salah satunya relokasi ke lahan bekas rumah potong hewan. Meski menimbulkan dilema bagi pedagang.

"Karena pedagang merasa akan berdampak pada kelanjutan pasar atau pembeli yang datang," kata Robert, Kamis (13/3/2025).

Untuk itu, Pemko harus mampu memberi garansi adanya pembangunan gedung yang terbakar itu, agar pedagang bersedia direlokasi ke tempat yang baru. Selain itu pemerintah juga menyakinkan batas waktu dan skema selanjutnya.

"Tentu tidak mudah, dan ini lah tantangan pada Pemko saat ini. Pemerintah harus dapat memberi garansi bahwa harus ada solusi untuk membangun. Tentu harus dapat mencari mitra (jika tidak ada anggaran)," ujarnya.

Ketua Pusat Unggulan Iptek Bina Ruang Universitas Prima Indonesia ini menyarankan, Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya (PD PHJ) harus tegas menata kembali lapak-lapak pedagang. Agar pasar tradisional seperti Pasar Horas dan Pasar Dwikora rapi, sehingga menarik minat pembeli.

Lulusan program doktor di University of Malaya ini berpandangan, sebaiknya pedagang basah yang menjual daging dan hasil tani ditempatkan di Pasar Dwikora, sementara pedagang kering seperti kain dan barang awet lainnya di Pasar Horas. (gideon/hm27)

REPORTER:

RELATED ARTICLES