Dalam meningkatkan produksi pangan dan mempertahankan kebutuhan pangan di Sumatera Utara, Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, membutuhkan luas tanam dan juga benih yang unggul.
“Ekstensifikasinya dengan cara mengembangkan luas lahan pertanian dan memanfaatkan lahan terlantar atau optimasi lahan untuk pertanaman komoditas pangan strategis dan juga dengan intensifikasi dengan cara peningkatan indeks pertanaman,” ungkapnya dalam acara bimbingan teknis sistem pasar lelang yang diadakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) ESDM Sumut, Selasa (13/8/24) di Hotel Grand Antares, Medan.
Lanjutnya, Rismauli juga menyampaikan bahwa saat ini Dinas Ketapang TPH juga telah menemukan lahan kosong di daerah Tanjung Balai dengan luas 365 Hektar untuk diberdayakan sebagai sawah.
“Kalau bisa semua dibantu dari mulai lahan tidur, lahan tidak dipakai. Kebetulan di Tanjung Balai ada lahan yang saat ini sedang kita komunikasikan agar dapat dipakai untuk sawah dan sekarang sedang menyusun permintaan” katanya.
Selain itu, dalam pasar lelang ini juga dibutuhkan kualitas, Rismauli mengatakan bahwa saat berkunjung ke Tapanuli Utara kualitas dari komoditas kebutuhan pokok rendah atau kurang baik.
“Jadi saya ke Tapanuli Utara dan melihat ternyata pasar lelang sudah tak lagi beroperasi, katanya komoditi yang dilelang campur atau tidak sama, seharusnya hal itu dibedakan antara kelas A dan kelas B karena pasar lelang masuk kedalam pasar modern sehingga harga juga harus berkualitas,” ujarnya. (dinda/hm17)
