Medan, MISTAR.ID
Transportasi bajaj kini mewarnai jalanan di Kota Medan.
Namun, keberadaan kendaraan roda tiga ini menimbulkan polemik di tengah masyarakat, karena dinilai memperburuk kondisi lalu lintas.
Fira (24), salah seorang warga menilai kehadiran bajaj di Kota Medan cukup menambah kemacetan.
“Tentu jika dinilai secara fungsional, bajaj ini cukup fungsional. Karena memang fungsinya adalah angkutan. Tapi kembali lagi, apakah cukup efisien digunakan di Kota Medan yang tanpa bajaj sudah cukup macet,” katanya saat ditemui di Jalan Cik Ditiro, Kecamatan Medan Petisah, pada Sabtu (11/1/25).
Fira menambahkan, jalanan Kota Medan saat ini belum layak untuk ditambah angkutan lain.
“Tahun lalu sudah diresmikan bus listrik cukup banyak dan sudah beroperasi, belum lagi ada angkot, becak, ojek online, dan tentu kendaraan pribadi juga ada. Sebenarnya bukan mempermudah, justru menambah kepadatan,” jelasnya.
Persoalan macet, disampaikan oleh Fira, harus ditanggapi dengan serius oleh Pemerintah Kota (Pemko) Medan.
“Beberapa pembangunan belum selesai, sehingga menimbulkan kemacetan, jalanan yang sempit juga menjadi salah satu faktor utamanya. Jadi saya pikir pemerintah sudah harus mulai fokus memutar otak untuk menyelesaikan persoalan ini,” tegasnya.
Namun warga lainnya, Ria (27), merasa keberadaan bajaj cukup mempermudahnya dalam melakukan perjalanan.
“Sebenarnya untuk saya pribadi yang sering menaiki bajaj merasa cukup terbantu. Karena ringkas, dalam artian bisa dipesan melalui aplikasi, jika hujan juga tidak basah, dan harga juga cukup terjangkau,” paparnya.
Menurut Ria, selama menaiki bajaj belum timbul persoalan berat yang sulit diselesaikan.
“Macet sih yang biasanya terjadi, itu juga sudah biasa karena memang sehari-hari di Kota Medan begitu. Tapi memang tidak bisa dipungkiri, akan lebih nyaman lagi jika jalanan tak macet,” pungkasnya. (amita/hm17).