Medan, MISTAR.ID
Menu makanan Korea semakin diminati banyak orang sejak 2018. Ini menjadi landasan seorang pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), Fanny Hidayati Hasibuan (34) membuka gerai jajanan Korea.
Seiring waktu, menunya semakin bertambah dengan banyak varian, mulai dari pentol bagor, pentol seafood Korea, rappoki, toppoki, dan Korean fire chicken.
Awal mula merintis, ibu dua anak ini masih bekerjasama dengan beberapa temannya. Seiring waktu, mereka memutuskan untuk melanjutkan usaha masing-masing.
“Alhamdulillah hari ini saya aktif di beberapa kegiatan bazar baik pihak dinas maupun swasta dari beberapa komunitas bazar di Medan,” ucap Fanny, Selasa (5/11/24).
Semua produksi, pembuatan bumbu, aneka kuah serta bahan yang sebagian besar menggunakan produk frozen (beku), ia kerjakan sendiri.
Mengeluarkan modal awal sebesar Rp 9.000.000, saat ini, Fanny dapat memproduksi bakso kurang lebih 100 hingga 150 kilo per minggunya, sesuai dengan kebutuhan event. Varian harga jajanannya di mulai dari Rp 10.000 sampai Rp 30.000 per porsi.
“Omzet paling banyak untuk bulan ini kisaran Rp15 juta per event, dengan menu andalan pentol bagor kurang lebih 500 porsi, pentol seafood Korea kurang lebih 200 porsi, rapokki 80 porsi, Korean fire chicken 30 porsi. Data ini perkiraan untuk satu kali event,” sebutnya.
Memutuskan fokus menjalankan usaha bersama suami, Fanny juga kerap menghadapi tantangan. Ketika ada brand lain yang meniru konsep yang sama dan dengan harga yang jauh lebih murah, membuat Fanny harus segera memutar otak untuk mencari inovasi baru agar menjaga minat konsumen tetap singgah ke lapaknya.
“Di situasi saat ini yang paling berat adalah tantangan di daya beli konsumen yang sangat menurun dari sebelumnya. Di situ kami mulai berpikir untuk membuat menu yang harganya bisa diterima di kondisi daya beli saat ini,” tuturnya.
Meski belum memiliki lokasi penjualan menetap, warga Medan Amplas ini menyebutkan selain bazar, ia juga menerima pesanan online melalui WhatsApp, dan pemesanan melalui ojek online yang sedang dipersiapkan.
“Alhamdulillah di Kota Medan ini sedang banyak kegiatan yang mengikutsertakan UMKM. Harapan saya kedepannya, tahun depan saya fokus membangun outlet di luar dan saya bisa mengembangkan produk saya dalam bentuk frozen food tujuannya supaya produk saya bisa diterima di beberapa kota lainnya,” harapnya.
“Selama membangun usaha yang paling dibutuhkan konsisten dan menjaga rasa, tujuannya agar brand kita dicari pada saat event di manapun,” sambungnya lagi. (susan/hm20)