6.5 C
New York
Wednesday, March 27, 2024

Rumah Sakit dan Krematorium China Penuh Jenazah Pasien Covid-19

Beijing, MISTAR.ID

Pasien Covid-19 di China tiba-tiba membludak. Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang menduga kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM), dalam hal ini tenaga kesehatan (nakes) menjadi penyebab jenazah akibat Covid-19 di China ‘tercecer’ memenuhi rumah sakit dan krematorium.

Lu mengatakan, China saat ini tengah melonggarkan kebijakan ketat dengan mengizinkan mereka yang terpapar Covid-19 boleh melakukan isolasi mandiri di rumah.

Para nakes yang terpapar pun menurutnya mungkin saja melakukan karantina yang mengakibatkan rumah sakit dan fasilitas kesehatan kekurangan orang. Dengan demikian layanan krematorium tak bisa menangani masuknya jenazah secara cepat.

Baca Juga:Kontroversi Pencabutan Pelonggaran Seiring Covid China Naik Lagi

“Karena sekarang banyak kasus positif yang diperbolehkan melakukan karantina di rumah. Apakah karena hal tersebut membuat tenaga kesehatan baik di rumah sakit maupun fasilitas kesehatan lainnya mengalami kelangkaan sumber daya manusia sehingga mengakibatkan jenazah-jenazah tidak bisa ditangani dengan cepat, itu harus diperhatikan kondisinya,” ujar Lu saat jumpa pers di Kedutaan Besar Republik Rakyat Tiongkok, Rabu (21/12/22).

Sebelumnya heboh puluhan foto dan video rumah sakit di China yang menampilkan jenazah yang diduga pasien Covid-19 berjejer di kamar mayat hingga lorong rumah sakit.

Foto-foto itu menunjukkan sejumlah mayat tergeletak di lantai saat kasus Covid-19 China melonjak usai kebijakan lockdown ketat dicabut imbas protes warga.

AFP melaporkan sejumlah krematorium di Beijing, Chongqing, dan Guangzhou jadi lebih sibuk dibanding sebelumnya. Salah satu krematorium bahkan mengaku telah kehabisan ruang untuk menerima jenazah yang ingin dikremasi.

Baca Juga:Mengerikan! China Terancam Hadapi 1 Juta Kematian Gegara Covid-19 Meroket

Fakta tersebut karena jenazah yang masuk meningkat hingga berkali-kali lipat ketimbang hari biasa.

“Jumlah jenazah yang diangkut dalam beberapa hari terakhir ini berkali-kali lebih banyak dari sebelumnya,” kata seorang staf.

“Kami sangat sibuk, tidak ada lagi ruang penyimpanan untuk jenazah. Tapi kami tidak yakin (apakah jenazah itu meninggal karena Covid). Anda perlu bertanya kepada pimpinan yang bertanggung jawab,” ucapnya lagi.

China mengalami lonjakan kasus Covid-19 sejak pekan lalu. Pada Senin (19/12/22) negara itu mencatat 2.722 kasus baru. Jumlah ini naik dari hari sebelumnya yang mencatat dua kematian Covid-19 dan 1.995 infeksi bergejala.(cnn/hm12)

Related Articles

Latest Articles