10.6 C
New York
Friday, April 26, 2024

Prabowo Minta PBB Bersikap Menyelesaikan Perang Rusia-Ukraina

Singapura, MISTAR.ID

Indonesia dikabarkan siap untuk mengirimkan pasukan perdamaian guna mendukung diakhirinya perang di Eropa. Pernyataan itu disampaikan Menteri Pertanahan (Menhan) RI, Prabowo Subianto guna mengakhiri perang Rusia dan Ukraina.

Pada saat menjadi panelis pada pembebasan “Resolving Regional Tensions” di Pertemuan Shangri-La Dialogue, Singapura, Sabtu (3/6/23), dengan tegas Menhan menyampaikan bahwa perang telah menyebabkan banyak rakyat meninggal dan sengsaran, serta kerusakan yang luar biasa.

Di selah kegiatan Asia Security Summit ke-20, yang dibuka Jumat dengan menampilkan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese sebagai pembicara kunci, Prabowo menyebutkan, perang di Eropa yang sudah berlangsung lebih satu tahun sekarang ini, berbagai persoalan turut dirasakan masyarakat di seluruh dunia.

Baca Juga: Rusia Minta PBB Kecam Inggris karena Pasok Amunisi Uranium ke Ukraina

Untuk mencegah situasi tidak semakin menghancurkan kehidupan masyarakat dunia, khususnya di Ukraina dan Rusia, maka Prabowo mengusulkan ada deklarasi yang dihasilkan dari Pertemuan Shangri-La Dialogue.

“Yang pertama harus kita lakukan adalah meminta pihak Ukraina dan Rusia untuk menerapkan gencatan senjata,” tegas Menhan dengan harapan perang segera berakhir.

Menhan juga meminta kedua belah pihak mundur 15 km dari titik gencatan senjata sekarang ini. Kemudian, Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) harus membentuk pasukan penjaga perdamaian dan menempatkan di wilayah demiliterisasi sekarang ini.

“PBB harus menggelar referendum kepada masyarakat yang tinggal di wilayah demiliterisasi. Saya memutuskan bahwa Indonesia akan menjadi negara pertama yang ikut menjadi pasukan penjaga perdamaian,” tegas Menhan dengan meminta semua negara mendukung upaya perdamaian.

Baca Juga: PBB Kutuk Serangan Udara Rusia yang Tewaskan Balita di Ukraina

Langka demiliterisasi untuk menyelesaikan masalah perang itu bukan pertama kali dilakukan PBB. Contohnya saat perang di Korea, kemudian di Vietnam, dan perang di Afrika.

“Ukraina bukanlah anggota EU, hanya teman UE. Tetapi UE merasa harus membantu karena tidak ingin agresi yang dilakukan Rusia terus terjadi. EU tidak mau Ukraina kemudian menjadi seperti Crimea,” ujar Borrell.

Usulan Prabowo itu sempat menimbulkan pertanyaan peserta karena usulan itu di luar perkiraan. Peserta sangat khawatirkan usulan Prabowo bentuk pembenaran terhadap agresi yang dilakukan Rusia.

“Saya tidak mengatakan benar atau salah. Posisi Indonesia dalam agresi terhadap Ukraina jelas menentang. Jangan sampai berlarut-larut dan menyulitkan kehidupan manusia. Yang saya sampaikan adalah PBB harus mengambil sikap untuk menyelesaikan perang ini,” tegas Prabowo. (republika/hm17).

 

Related Articles

Latest Articles