15.7 C
New York
Wednesday, April 24, 2024

Tanggapi Isu Pupuk Palsu, Pemkab Samosir Turunkan Supplier Pupuk

Samosir, MISTAR.ID

Menanggapi adanya isu tentang pupuk bantuan palsu yang diberikan kepada kelompok tani, Pemerintahan Kabupaten Samosir menurunkan supplier pupuk, PT. Sari Kresna Kimia, Pihak Kementerian Pertanian dan Balai Standarisasi dan Jasa Pelayanan Industri untuk mengambil sampel pupuk pada Kamis (1/6/23).

Pengambilan sampel pupuk bantuan dari Kementerian Pertanian dilakukan Balai Standarisasi dan jasa pelayanan Industri Medan Sri Kasnawati. Lokasina di rumah Ketua Kelompok Tani Marsada, Parlinggoman Limbong, Desa Sipitudai, Kecamatan Sianjur Mula-mula.

Kegiatan tersebut disaksikan oleh pihak Kementerian Pertanian, Zul Ramadan, Kadis Ketapang Pertanian, Tumiur Gultom. Lalu Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Rimbun Sinaga, Pihak PT. Sari Kresna Kimia, Hendra Andi Mulya. Dan juga Ketua Kelompok Tani Marsada serta PPL Kecamatan Sianjur Mula Mula.

Baca juga: Dinas TPH Sumut Sebut Ratusan Ton Pupuk Subsisdi di Sergai Bukan Penimbunan

Sales manager wilayah Sumbagut PT. Kresna Mandiri, Hendra Adi Mulya membantah bahwa pupuk NPK jenis 16-16-16 Among tani yang mereka produksi disebut palsu dan tidak layak digunakan.

Menurutnya, permasalahan tersebut hanya masalah kebiasaan petani yang belum pernah menggunakan NPK 16-16-16 Among tani dan kebiasaan petani yang belum mengenal warnannya. Hendra menjelaskan bahan pupuk NPK Among tani menggunakan teknologi lokal yaitu clay.

“Perbedaanya cuma masalah warna saja dan sistim pengolahannya dengan cara dalam negeri (lokal) lebih mudah larut akan tetapi komposisinya sama,” katanya.

Baca juga: Ombudsman RI Perwakilan Sumut Temukan Penimbunan Ratusan Ton Pupuk Bersubsidi di Sergai

Dikatakannya, akibat penggunaan pupuk NPK Among tani yang belum biasa digunakan, membuat petani merasa aneh. Beda dari kebiasaan petani yang membandingkan dengan pupuk 16-16-16 lainnya. NPK Among tani yang disalurkan untuk petani di Kabupaten Samosir merupakan produk dalam negeri tetapi komposisi tetap sama.

“Komposisi triple 16 Among tani terdiri dari dua jenis yaitu Import dan buatan dalam negeri. Kita menjamin keaslian dan siap bersedia dikunjungi untuk melihat proses pembuatannya, proses pengirimannya,” jelasnya.

Lebih lanjut, Hendra mengatakan bahwa pihak perusahaan bersedia untuk memfasilitasi uji laboratorium yang akan dilaksanakan Kementerian pertanian. Kedepannya akan menurunkan tim untuk sosialisasi produk PT. Sari Kresna Kimia dalam memperkenalkan produk pupuk kepada petani di Kabupaten Samosir.

Baca juga: Antisipasi Pupuk Palsu, Anggota DPRD Siantar: Pentingnya Penyuluh Pertanian

“Untuk memastikan komposisi pembuatan NPK 16-16-16 tidak berkurang, kami akan bekerjasama dengan beberapa Balai Standarisasi SNI. Hasilnya lebih kurang 20 hari kerja  bisa diterima,” sebutnya.

Sementara itu, Ketua kelompok tani Marsada, Parlinggoman Limbong mengakui bahwa pupuk NPK 16-16-16 Among tani tidak seperti pupuk 16-16-16 mutiara yang biasa mereka gunakan. Sehingga menimbulkan kecurigaan diantara kelompok tani dan berharap uji laboratorium dapat cepat selesai. Sehingga petani yakin kembali untuk menggunakan pupuk tersebut.

Ia menyampaikan terima kasih atas reaksi cepat Pemkab Samosir yang turun langsung kelapangan menanggapi keraguan petani.

Baca juga: Rawan Pupuk Subsidi Palsu, Dinas : Kalau Ada Antar ke Dinas

“Saya mengucapkan terimakasih kepada Pemkab Samosir, Dinas Pertanian. Begitu tanggapnya dengan pemberitaan kami petani dari minggu yang lalu dan juga dari kementerian pertanian. Dan juga dari pihak perusahaan terima kasih, yang artinya apa yang menjadi keraguan kami biar cepat kami dapat informasi yang sebenarnya,” ucapnya.

Terkait beredarnya isu kelompok tani Marsada yang mendapat bantuan pupuk palsu. Parlinggoman menyebutkan bahwa dirinya tidak pernah menyatakan bahwa pupuk tersebut palsu, namun reaksinya tidak seperti pupuk yang biasa mereka gunakan.

“Tidak, saya tidak pernah menyatakan ini palsu. Tapi yang saya katakan dalam pemberitaan itu, kami menggunakan NPK 16-16-16 Among tani bantuan dari kementerian. Sepertinya tidak seperti hal yang biasa kami gunakan dengan 16-16-16 mutiara,” ungkapnya. (Josner/hm21).

Related Articles

Latest Articles