10.6 C
New York
Tuesday, March 26, 2024

Pemuda di Asahan Korban Pengeroyokan, Diduga Ditengarai Konflik Tanah

Asahan, MISTAR.ID

Seorang pemuda di Asahan menjadi korban pengeroyokan oleh sekeluarga akibat persoalan tanah. Video pengeroyokan terhadap Pria yang diketahui bernama Razli Alfindo (23) memperlihatkan sekelompok orang tengah berkumpul di suatu tempat hingga terjadinya aksi pengeroyokan terhadap seorang pria beredar di sosial media. Bahkan, pria yang berkali-kali dihujani pukulan ke arah wajah tersebut bahkan tidak melawan.

Dalam video yang dilihat oleh wartawan, Minggu (16/4/23) nampak ada dua orang bertubi-tubi melancarkan pukulan tinju ke arah wajah pria terebut dan tanpa perlawanan. Sementara terdengar suara teriakan beberapa orang di sana.

Seorang diantaranya berusaha memisahkan. Sementara dua orang lainnya yakni memakai baju biru dan merah terus mendaratkan tinjuan ke arah wajah pria yang menjadi korban pemukulan tersebut.

Baca juga:Ahli Waris Aman Daulat Pakpahan Pertahankan Tanahnya Dari Penyerobotan

Saat dihubungi wartawan Razli membenarkan peristiwa itu yang terjadi pada Kamis (6/4/23) lalu di dusun IV Desa Pulau Rakyat Tua, Kecamatan Pulau Rakyat Kabupaten Asahan. Ia menjelaskan mula dari pengeroyokan itu berasal dari penyerobotan tanah milik orang tuanya.

“Tanah ini memang sebelumnya sudah dimenangkan secara kasasi dan dieksekusi milik almarhum ayah saya. Jadi saya lihat lah dia sudah mematok dan membangun tepat usahanya di atas tanah kami,” kata Razli.

Karena merasa tanah tersebut adalah miliknya, Razli pun menggeser patok yang dipasang hingga ia didatangi oleh seseorang wanita bernama Purnama yang mengklaim tanah tersebut miliknya.

“Dia enggak terima patoknya saya geser, lalu kami cek cok mulut hingga dipisahkan oleh teman saya yang secara tidak sengaja ibu ini terdorong dan kakinya terbenam ke pasir. Di situ, dia tak terima kemudian menelpon anak dan mantan suaminya lalu memukuli saya seperti di video itu,” ujarnya.

Dalam video tersebut, Razli pun memang tidak melawan saat dipukul oleh dua pelaku yang masih berstatus bapak – anak ini.

Setelah pemukulan tersebut, Razli yang tak terima telah melaporkan kejadian penganiayaan itu ke Polsek Pulau Raja melalui nomor laporan STPL/38/IV/2023/Res Ash/Sek PRaja.

Baca juga:Dugaan Penyerobotan Tanah 5.600 Meter Persegi di Helvetia Diadukan ke Polda Sumut

Terpisah, Kapolsek Pulau Raja AKP Maralidang Harahap dikonfirmasi wartawan membenarkan kejadian tersebut dan telah menerima laporan korban.

“Benar sudah dilaporkan ke Polsek. Sekarang proses lidik,” kata Kapolsek. (perdana/hm06)

 

Related Articles

Latest Articles