10.5 C
New York
Sunday, May 12, 2024

Petani Singkong di Simalungun Keluhkan Kelangkaan Pupuk Bersubsidi, Jenis Non Subsidi Mahal

Tanah Jawa, MISTAR.ID

Petani Singkong di Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun mengeluhkan kelangkaan pupuk bersubsidi. Sementara harga pupuk non subsidi terasa mahal. Padahal, kebutuhan pupuk terus meningkat bagi para petani seiring dengan musim tanam.

Keluhan tentang kelangkaan pupuk bersubsidi dan mahalnya harga pupuk non-subsidi diungkapkan para petani singkong di Nagori Bangun Bayu, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun, Selasa (20/6/23).

Menurut para petani, kelangkaan pupuk bersubsidi jenis urea dan phonska sudah menjadi permasalahan rutin para petani dari tahun ke tahun.

Meskipun pupuk bersubsidi tersedia melalui gabungan kelompok tani (Gapoktan) namun stoknya terbatas dan tidak mencukupi kebutuhan para petani.

Baca juga : Pembagian Pupuk Subsidi Belum Merata di Simalungun, Harga Pupuk Non Subsidi Fantastis

Untuk mengatasi kelangkaan pupuk subsidi, para petani singkong di Bangun Bayu terpaksa membeli pupuk non-subsidi dengan harga yang cukup mahal.

Mustar Lubis (30) salah seorang petani singkong di Bangun Bayu mengatakan kepada Mistar.id Selasa sore (20/6/23), dengan menggunakan pupuk non-subsidi, biaya sarana prasarana produksi yang dikeluarkan para petani bertambah besar, sehingga keuntungan para petani drastis berkurang saat panen.

Menurut Mustar, untuk saat harga pupuk subsidi jenis Phonska sebesar Rp 150.000 per sak (50 kg) dan harga pupuk urea Rp 140.000 per sak.

“Di pasaran semua jenis pupuk non-subsidi mengalami kenaikan harga. Ditambah lagi jenis pupuk phonska langka di pasaran. Selain itu, harga obat-obatan pertanian juga melambung tinggi,” kata Mustar.

Baca juga : Petani Mengeluh Harga Sawit Anjlok, Tak Sebanding dengan Biaya Produksi

Sedangkan untuk harga pupuk non-subsidi yakni Rp 450.000 per sak untuk pupuk jenis phonska dan Rp 350.000 per sak untuk pupuk jenis urea.

Mustar menjelaskan, meskipun pupuk subsidi tersedia di Gapoktan, namun, pupuk subsidi yang di peroleh dari Gapoktan hanya dua sak yakni 100 kilogram, jumlah tersebut tidak mencukupi kebutuhan para petani, untuk satu hektar kebun singkong petani membutuhkan 400 Kilogram pupuk. (Abdi/hm19)

Related Articles

Latest Articles