10.4 C
New York
Sunday, April 28, 2024

Penderita Stunting di Kabupaten Simalungun Turun Jadi 17,4%

Simalungun, MISTAR.ID

Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga, mengatakan bahwa di Tahun 2022 Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun sudah melakukan berbagai upaya perbaikan, dalam menurunkan prevalensi angka Stunting.

“Kita berhasil menurunkan prevalensi angka stunting, dari 28 % menjadi 17,4 %, atau turun 10,6 % dari tahun sebelumnya,” kata Bupati saat membuka rapat Rapat Koordinasi, dalam rangka penanganan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Simalungun, di Aula Andar Siahaan Polres Simalungun, Jumat (31/3/24).

Walaupun pencapaian penurunan stunting sudah berjalan dengan baik, Bupati Simalungun tetap mengajak seluruh unsur untuk bersama-sama dan bergandengan tangan dalam penurunan stunting di Kabupaten Simalungun hingga 14 %, sesuai dengan Perpres no 72 tahun 2021.

Baca Juga:Turunkan Angka Stunting 0,7 Persen, Siantar Urutan Keempat se-Sumut 2022

Bupati mengatakan kondisi tersebut menunjukkan bahwa implementasi program- Progam penurunan stunting berjalan efektif den relevan mendukung pencapaian Nasional.

Sementara itu, di tempat terpisah Sekretaris Pengarah Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Simalungun Gimrood Sinaga, menerangkan bahwa untuk anggaran penanganan stunting terletak di beberapa OPD yang ada di Pemkab Simalungun.

Diterangkannya, seperti di Dinas PU Bina Marga dan Tata Ruang Simalungun, disana terdapat program yang termasuk dalam penanganan stanting yakni penyediaan air bersih, serta bedah rumah kepada warga yang berpotensi terkena stunting.

Kemudian di Dinas Kesehatan ada program Posyandu yang ada di Puskesmas dan Nagori-nagori, ini juga dikatakan Gimrood merupakan bagian dari penanganan stunting.

Baca Juga:Disorot Pusat, Penanganan Stunting dan Gizi Buruk Lemah di Tanjungbalai

Selanjutnya ada program pengadaan ternak ayam dan ternak lainnya di Dinas Ketahanan Pangan, ini juga bagian dari penanganan stanting untuk kebutuhan pangan masyarakat, ucap Gimrood Sinaga

Gimrood mengatakan, efektifitas penanganan stunting di Simalungun, karena kolaborasi yang telah dilakukan antar OPD dan instansi lainnya.

“Namun untuk program ini datanya dari kita, karena berdasarkan by name dan by addres” ucap Gimrood Sinaga, yang saat in menjabat sebagai Plt di BKKBN Simalungun. (Roland/hm01)

 

Related Articles

Latest Articles