8.7 C
New York
Monday, May 13, 2024

Miris, Monumen Mayjen Djarot Supadmo di Simalungun Dibiarkan Terbengkalai

Simalungun, MISTAR.ID

Monumen Mayjen Djarot Supadmo di Nagori Janggir Leto, Kecamatan Panei, tidak terurus serta dipenuhi semak belukar.

Amatan Mistar.id, kondisi monumen yang berlokasi di Jalan Siantar-Saribudolok tersebut sangat memprihatinkan. Pasalnya, hampir seluruh monumen tertutup oleh rumput serta semak belukar.

Makam pahlawan yang tak jauh dari jalan raya terlihat menyerupai kebun warga yang tidak terjamah. Tidak ada gerbang pada monumen tersebut, hanya sebuah plang hijau bertuliskan ‘Monumen Mayjen Djarot Supadmo’ berdiri di kanan jalan dari Siantar menuju Pematang Raya.

Nama jenderal bintang dua yang diabadikan dalam monumen ini masih begitu asing di telinga masyarakat, sebab Jenderal tersebut adalah korban kecelakaan helikopter di Simalungun pada 28 Februari 1986 silam.

Baca juga: Kunker ke Kodam I/BB, Kapoldasu Diajak Ke Museum Letjen TNI Djamin Ginting 

Salah seorang warga sekitar yang sedang bekerja di kebun miliknya disekitaran monumen, Nia Pakpahan (38) menuturkan, sudah lama tidak ada orang yang mengunjungi monumen tersebut.

“Terakhir kali Tahun 2021 kalau gak salah, kemarin itu dibersihkan, setelah itu tidak ada lagi,” ujarnya kepada Mistar.id, Rabu (16/8/23).

Mayjen TNI Djarot Supadmo merupakan Pangdam I/BB yang gugur bersama lima prajurit TNI-AD lainnya, setelah helikopter berjenis Alouette HA-7046 yang ditumpangi jatuh saat akan melaksanakan agenda ceramah karya ABRI di Pematangsiantar.

Lokasi jatuhnya helikopter yang ditumpangi jenderal yang baru sebulan menjabat Pangdam I/BB itu tepat di daerah monumennya yang saat ini berdiri.

Baca juga: Wisata Edukasi di Siantar, Cocok untuk Menikmati Liburan Sekolah

Berdasarkan catatan yang dihimpun, Mayjen TNI Djarot Supadmo lahir 10 Oktober 1941 dan lulus Akademi Militer tahun 1962 dari satuan artileri. Ia tercatat sebagai panglima Kodam termuda saat itu.

Jenderal bintang dua itu meninggal bersama personil TNI lainnya karena mesin helikopter yang membawa mereka rusak, kemudian jatuh dan meledak.

Adapun Monumen Mayjen TNI Djarot Supadmo itu dibangun oleh Pangdam I/BB penggantinya, Mayjen TNI Ali Geno setahun setelah peristiwa duka terjadi.(indra/hm17)

Related Articles

Latest Articles