19.1 C
New York
Monday, April 29, 2024

Ketika Ikon Becak Siantar Dipertanyakan di Tengah Unjuk Rasa

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Tugu becak bermesin Birmingham Small Arms (BSA) di sekitar Lapangan Parkir Pariwisata Jalan Merdeka Kota Pematangsiantar sudah dilihat sebagai ikon Kota Pematangsiantar. Namun, tugu tersebut masih dipertanyakan.

Seperti disampaikan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Pematangsiantar, Rifki Pratama saat menyampaikan aspirasinya dalam kesempatan aksi yang digelar mahasiswa Cipayung Plus di depan pintu gerbang DPRD Kota Pematangsiantar. Senin (11/4/22).

“Saya ingin menanyakan, saat ini kita melihat ikon Kota Pematangsiantar adalah tugu becak. Apa faedah yang kita dapat dari tugu becak itu sendiri? Kenapa tidak Pasar Horas itu aja (yang dijadikan) ikon Kota Pematangsiantar?” cecar Rifki bertanya-tanya.

Baca juga:Sosialisasi QRIS di Siantar, BI Serahkan Bantuan PSBI ke Komunitas Becak BSA

Plt Wali Kota Pematangsiantar dr Susanti Dewayani yang saat itu didampingi oleh Kapolres Pematangsiantar AKBP Boy SB Siregar, Ketua DPRD Timbul M Lingga dan Wakil Ketua DPRD Mangatas MT Silalahi, memberikan penjelasan melalui mikrofon.

“Ikon kota pematangsiantar adalah sesuatu benda, tentunya bukan orang. Sesuatu benda, bisa buah, bisa gedung, apapun itu. Itu menyangkut hajat hidup orang banyak, dari masa ke masa. Kalau tugu becak ikon, becak BSA. BSA-nya sendiri adalah buatan Inggris,” tuturnya mengawali penjelasannya.

“Sekarang kita lihat gedung sate di Bandung (Jawa Barat,red), itu bukan buatan Indonesia. Kemudian jam gadang (di Bukit Tinggi,red), itu bukan buatan Indonesia. Itulah yang menyakut hajat hidup orang banyak, mulai dari awal kemerdekaan kita sampai hari ini,” sambung Susanti yang kemudian bercerita mengenai BSA.

“Jadi ceritanya sedikit, bahwa becak BSA ini adalah rampasan perang. Setelah ditinggalkan tentara sekutu, akhirnya becak ini tergeletak dimana-mana. Oleh kearifan lokal, becak ini kemudian digandeng dengan becaknya. Karena memang sudah dicoba, bahwa becak untuk transportasi rakyat siantar, yang konotasi bahwa (di daerah) gunung-gunung itu tidak bisa pakai kereta (sepeda motor) biasa,” ujarnya.

Baca juga:Ratusan Abang Becak Siantar Dapat 1.000 Paket Sembako Di Sultan Agung

Karena sepeda motor biasa tidak mampu, maka BSA dibuatkan gandengannya agar bisa jadi alat transportasi di daerah perbukitan seperti Kota Pematangsiantar. “Yang paling mampu untuk melintasi (medan) kota pematangsiantar yang kota perbukitan adalah BSA. Sehingga oleh pemuda kita jaman dulu, BSA itu, dengan kearifan lokal, dibuatkan gandengannya,” ungkapnya.

“Jadilah itu alat transportasi yang menyentuh hajat hidup orang banyak dari masa perang hingga hari ini, akhirnya becak BSA dijadikan ikon kota pematangsiantar. Artinya menyangkut seluruh kehidupan masyarakat sejak kemerdekaan sampai hari ini. Itulah yang kita pilih, becak BSA sebagai ikon kota pematangsiantar,” sambungnya mengakhiri penjelasannya. (ferry/hm06)

 

Related Articles

Latest Articles