1.3 C
New York
Sunday, March 24, 2024

Keluh Penjual Toko Pernak-pernik Perlengkapan Imlek: Penurunan Sudah Terasa Hingga 30 Persen

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Menjelang Tahun Baru Imlek 2574 yang jatuh pada Minggu, 22 Januari 2023, sejumlah pemilik toko pernak-pernik Imlek di Kota Pematang Sianta mengaku, jumlah pembeli pernak-pernik Imlek tahun ini tidak sebanyak tahun sebelumnya.

Dari pantauan MISTAR.ID, Selasa (17/1/23), H-4 menjelang Imlek, aktivitas masyarakat Tionghoa berburu pernak pernik Imlek masih biasa-biasa saja. Hanya terlihat segelintir pembeli yang bertransaksi dengan pedagang.

Pemilik toko Appolo Indah, Ferdinand mengaku, menjelang perayaan Tahun Baru Imlek tahun ini, penjualan alat-alat sembahyang dan pernak-pernik Imlek sepi dari pembeli.

Kondisi tersebut baru pertama kali dirasakan dibandingkan tahun lalu saat pembatasan aktivitas karena pandemi Covid-19.

Baca Juga:FC Barcelona Ajak Fans Indonesia Rayakan Imlek Secara Spesial

“Masih sepi pembeli. Bisa dibilanglah penjualan pernak-pernik Imlek menurun sekitar 30 persen dibandingkan dengan perayaan Imlek pada tahun lalu,” keluhnya.

Menurut Ferdinand, penyebabnya mungkin karena waktu perayaan Tahun Baru Imlek sangat berdekatan dengan perayaan Natal dan Tahun Baru.

Masyarakat juga masih merasakan euforia Tahun Baru, sehingga merasa tidak peduli yang berkaitan dengan perayaan Tahun Baru Imlek.

Apakah dikarenakan masyarakat itu banyak yang beli pernak-pernik Imlek melalui online?

“Sekarang ini tidak ada yang ramai. Mau online pun sama saja. Malah orang lebih suka itu beli secara langsung. Memang semua sepi, tidak ada orang yang beli. Banyak penurunan penjualan,” ujar Ferdinand.

Baca Juga:Pemko Siantar Klarifikasi Kronologi Imlek Fair Tahun 2023 dan Penertiban Bazar

Hal yang sama juga diungkapkan Tony, pemilik toko penjualan alat-alat sembahyang dan pernak-pernik Imlek yang berada di Jalan Surabaya, tepatnya di kawasan sekolah Yayasan Sultan Agung Kota Pematang Siantar.

“Permintaan pernak-pernik Imlek oleh warga Tionghoa tetap ada, tetapi mengalami penurunan lah. Kalau dibanding tahun-tahun sebelumnya dampak pandemi Covid-19 kemarin,” kata Tony.

Tony mengungkapkan, walaupun perayaan Imlek tinggal beberapa hari lagi, omzet penjualannya masih kecil, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya.

Menurut dia, belum banyak warga beretnis Tionghoa yang membeli pernak-pernik Imlek dan perlengkapan sembahyang, termasuk jenis makanan yang berkaitan dengan perayaan tersebut.

Baca Juga:Polda Sumut Siap Amankan Perayaan Imlek

“Biasanya instansi ataupun masyarakat umum pada dua minggu jelang perayaan Tahun Baru Imlek sudah ramai membeli perlengkapan sembahyang dan pernak-pernik Imlek. Ini sudah tinggal beberapa hari lagi, pembelian alat sembahyang dan pernak-pernik Imlek masih sepi,” sebut dia.

Menurut Tony, setiap pernak-pernik itu memiliki arti khusus, seperti mendatangkan rezeki dan menolak bencana dalam satu tahun ke depan. Seperti kali ini tahun kelinci air disebut-sebut akan menjadi ‘tahun harapan’.

“Berbagai perlengkapan perayaan Imlek sudah didatangkan dari Jakarta dan Medan. Perlengkapan dan pernak-pernik Imlek yang disediakan dan yang paling banyak dicari pembeli itu diantaranya lampion, hiasan dinding, lilin, kertas, hio, amplop angpao, dan lainnya,” bebernya.(yetty/hm10)

Related Articles

Latest Articles