13.7 C
New York
Sunday, May 12, 2024

Pekerja Penataan Alun-alun Sibolga Tak Terapkan K3 Kontruksi

Sibolga, MISTAR.ID

Dalam rangka terselenggaranya penyelenggaraan pekerjaan kontruksi, maka penyelenggara pekerjaan konstruksi wajib memenuhi syarat-syarat tentang keamanan, keselamatan, dan kesehatan kerja pada tempat kegiatan konstruksi.

Hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 05/PRT/M/2014 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja pada pekerjaan konstruksi.

Akan tetapi, hal ini justru tidak terlaksana pada pengerjaan proyek penataan Alun-alun Sibolga, Kecamatan Sibolga Kota, Kota Sibolga.

Pantauan Mistar.id, Kamis (26/10/23), para pekerja di lokasi proyek tampak tidak memakai atribut sesuai dengan K3 Kontruksi. Padahal, sesuai papan (plang) proyek, jumlah dana yang dikucurkan oleh pemerintah cukup besar yakni Rp4.545.308.197 yang bersumber dari dana APBD Provinsi Sumut Tahun anggaran 2023.

Baca Juga : Pengerjaan Proyek SPAM di Tapian Dolok Dituding Rusak Pipa Air Warga Nagori Talun Kondot

Diketahui, proyek tersebut dimenangkan oleh CV Buana Asri, sedangkan penanggung jawab proyek yakni Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Sumatera Utara. Pengerjaan dimulai sejak tanggal 11 Juli 2023 dan akan selesai pada 07 Desember 2023.

Syarifuddin, selaku mandor yang dikonfirmasi di lokasi proyek mengatakan, mengenai K3 telah dianjurkan sembari menunjukkan atribut kerja berupa helm yang disimpan di dalam sebuah gudang.

“Tapi namanya orang kerja dibilang gak nyaman lah, yang apa lah. Makanya helmnya gak dipergunakan, macam itulah nanti, dibukanya, diletakkannya,” kata Syarifuddin.

Tak hanya itu saja, Syarifuddin juga mengaku tidak mengetahui tukang yang dipakai bersertifikat atau tidak. Dia menyebut, jumlah tukang (bangunan) ada 10 orang ditambah bagian papin blok 2, sehingga totalnya 12 orang. Sedangkan pekerja (kernek) sebanyak 16 orang. “Itu total tukang dan pekerja dari Medan sebanyak 16 orang dan selebihnya dari Sibolga,” timpalnya. (syaiful/hm24)

Related Articles

Latest Articles