Tapanuli Utara, MISTAR
Sebuah cafe di Desa Pariksabungan Tapanuli Utara (Taput) diduga menyediakan wanita malam. Hal ini membuat warga sekitar menjadi resah dan tidak nyaman. Warga telah melaporkannya ke pihak berwajib, bahkan hingga ke DPRD Taput. Menanggapi masalah ini, pemilik cafe Samuel Situmorang memastikan jika ia telah mengantongi izin untuk membuka usaha cafenya tersebut.
“Sudah ada izinnya ini,” kata Samuel melalui sambungan telepon, Selasa (1/8/23).
Saat ditanya jenis izin apa yang diperolehnya untuk membuka usaha, Samuel tidak menanggapinya lagi. Ia justru mengatakan tidak takut dengan Bupati atau Satpol PP jika ingin melakukan razia. Samuel juga merasa tidak senang dan mengancam wartawan mistar.id saat dihubungi.
“Kalau saya tidak punya nyali tidak mungkin saya buka cafe ini. Saya tidak takut sama Bupati dan Satpol PP. Bacot (omong kosong-red) semua itu,” sambungnya dengan nada marah.
Baca juga: Niat Melerai Keributan, Pemilik Cafe Jirah Tewas Ditikam Seorang Pria
Sementara Kadis Perizinan Taput, Jonner Nababan mengatakan izin cafe milik Samuel Situmorang adalah izin cafe dan resto.
“Kemungkinan malam ini bersama tim akan melakukan razia besar-besaran, demi penegakan aturan dan peraturan,” jelas Nababan, Selasa (1/8/23).
Kemudian, Kasat Satpol PP Taput, Rudi Sitorus, yang dihubungi mistar.id secara terpisah, mengatakan tidak menerima statement pengusaha cafe yang menyebutkan jika ia tidak takut kepada Bupati dan Satpol PP.
“Malam ini kita buktikan razia besar-besaran ke cafe tersebut. Karena setelah koordinasi dengan pihak perizinan, cafe tersebut tidak memiliki izin untuk membuka hiburan malam. Kemarin waitress cafe telah kita tangkap sebanyak sembilan orang. Kita buat pembinaan, tapi malam ini para waitress masih ada di lokasi,” jelas Rudi.
Baca juga: Bupati Taput Belum Tindak Tegas Cafe Taruli, Warga Siborongborong Kecewa
Sebelumnya, masyarakat juga telah melakukan demonstrasi ke DPRD terkait cafe yang berada di Jalan Sisingamangaraja, Desa Parik Sabungan, Kecamatan Siborongborong, Sumatera Utara (Sumut). Masyarakat menuntut pihak pemerintah segera menutup cafe tersebut karena masih terus beroperasi. (Fernando/hm20)